Komnas HAM Bebas Cari Kebenaran Penembakan FPI, Polri: Kami Selalu Transparan, Siap Bantu Data

- 8 Desember 2020, 19:14 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono: Putri dan menantu Habib Rizieq Shihab tidak memenuhi panggilan polisi untuk memberikan klarifikasi terkait kerumunan di pernikahannya.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono: Putri dan menantu Habib Rizieq Shihab tidak memenuhi panggilan polisi untuk memberikan klarifikasi terkait kerumunan di pernikahannya. //ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.
PR CIREBON – Pihak kepolisian melalui Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Awi Setiyono, mengatakan, polisi mempersilakan Komnas HAM yang membentuk tim guna mendalami kasus tewasnya enam pengawal Rizieq Shihab.

"Ya tidak apa-apa. Itu bentuk pengawasan eksternal," kata dia, di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Pihak kepolisian juga nantinya akan membantu memberikan informasi dan data yang diperlukan Komnas HAM dalam menyingkap kasus itu. "Kami akan membantu terkait data yang dibutuhkan," katanya.
 

Awi menegaskan bahwa selama ini Polri selalu bersikap transparan dalam berkoordinasi dengan Komnas HAM untuk mengungkap sejumlah kasus. "Selama ini kami transparan kok," tuturnya.

Kepolisian Indonesia juga, tambah Awi, memiliki tim investigasi internal yang masih bekerja mengungkap kebenaran di balik kasus ini. "Kami ada tim internal, tim masih bekerja," katanya.

Sebelumnya pada Senin dini hari, 7 Desember 2020, terjadi insiden bentrok antara polisi dan pengikut Rizieq Shihab di KM 50 tol Jakarta-Cikampek, yang berbuntut tewasnya enam orang pengikut Rizieq.
 

Pihak kepolisian menyebut kejadian diawali penyerangan dari pengikut Rizieq saat polisi melakukan pengintaian di jalan tol itu. Pengintaian untuk menyelidiki informasi soal isu pengerahan massa yang akan mengawal pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya.

Pada saat itu, menurut keterangan polisi, kendaraan anggota Polda Metro Jaya dipepet kendaraan pengikut Rizieq di tol, kemudian diserang dengan menggunakan senjata api. Polisi akhirnya membalas pelaku yang berbuntut tewasnya enam orang pengikut Rizieq.

Di lain sisi, Sekretaris Umum FPI, Munarman, membantah klaim polisi tentang peristiwa itu. Ia mengatakan enam orang yang tewas akibat polisi yang menyerang terlebih dahulu. Ia juga menegaskan bahwa anggotanya tidak pernah memiliki senjata api.
 

Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia RI membentuk Tim Pemantauan dan Penyelidikan untuk mendalami informasi yang beredar di publik dan mengumpulkan fakta-fakta dari pihak terkait langsung peristiwa penembakan anggota Front Pembela Islam.

Salah seorang Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan telah diperoleh beberapa keterangan secara langsung dari pihak FPI dan sedang dilakukan pendalaman.

"Untuk memperkuat pengungkapan peristiwa yang terjadi, kami berharap semua pihak mau bekerja sama dan terbuka. Harapan ini juga kami sampaikan kepada pihak Kepolisian," tutur Choirul Anam.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x