Dramatis, Prajurit TNI Selamatkan Bayi Umur Empat Hari dan Ibunya yang Terjebak Banjir di Aceh Timur

- 5 Desember 2020, 15:41 WIB
Prajurit TNI yang selamatkan bayi umur empat hari di Aceh Timur
Prajurit TNI yang selamatkan bayi umur empat hari di Aceh Timur //Antara News
PR CIREBON – Salah seorang Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama sejumlah relawan melakukan evakuasi bayi berumur empat hari dan ibunya Salma (38) yang terjebak banjir di rumahnya di Gampong (desa) Alue Bate Kecamatan Rantau Peureulak Kabupaten Aceh Timur.

"Air banjir semakin tinggi di daerah itu, maka demi keselamatan warga kami lakukan evakuasi ke pengungsian darurat terutama bagi para lansia (lanjut usia), anak-anak dan ibu-ibu," kata Danramil 14/Rtp Kapten Inf Wagimin yang dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu, 5 Desember 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Kapten Inf Wagimin menyebutkan, hampir seluruh desa di Kecamatan Rantau Peureulak terkena banjir akibat karena hujan deras yang tidak kunjung reda sehingga sungai di daerah itu meluap dan menyebabkan banjir di Kecamatan Rantau Peureulak kabupaten setempat.

"Aliran Sungai Peureulak tidak bisa menampung debit air dari hujan semalaman dan kiriman air dari hulu, akibatnya 20 gampong (desa) di Kecamatan Rantau Peureulak terendam dan melumpuhkan jalan yang menghubungkan dua kecamatan," ujar Inf Wagimin.
 

Di Kabupaten Aceh Timur sejauh ini, musibah banjir telah membuat 1.931 warga dari 481 KK di sejumlah kecamatan mengungsi ke musala terdekat masing-masing daerah.

Sementara itu, korban terdampak banjir lainnya yang tidak mengungsi sejauh ini sudah mencapai 24,3 ribu jiwa dari 6,2 ribu KK tersebar di 15 kecamatan yakni Peureulak Timur, Julok, Peudawa, Sungai Raya, Indra Makmur, Bireum Bayeun, Peureulak, Ranto Peureulak, Pante Bidari, Idi Tunong, Nurussalam, Peureulak Barat, Idi Rayeuk, Darul Ihsan dan Madat.

Sampai dengan saat ini belum ada korban jiwa dalam musibah banjir tersebut, upaya koordinasi terus dilakukan pemerintah setempat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.

"Hingga pagi ini, laporan sementara yang diterima terdapat 1.931 jiwa dari 481 kepala keluarga (KK) di 10 kecamatan di Aceh Timur harus mengungsi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur Ashadi dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu, 5 Desember 2020.
 

Ashadi merinci 1.931 jiwa yang mengungsi itu tersebar di Kecamatan Pereulak Timur 76 jiwa 19 KK, Kecamatan Sungai Raya 200 jiwa dari 50 KK, Kecamatan Indra Makmur sebanyak 832 jiwa dalam 208 KK.

Selanjutnya, di Kecamatan Rantau Pereulak 2020 jiwa dari 55 KK, Kecamatan Nurussalam 320 orang dalam 80 KK, Kecamatan Pereulak Barat sembilan jiwa dalam dua KK, Kecamatan Idi Rayeuk 126 jiwa dari 30 KK, dan di Kecamatan Madat 148 jiwa dalam 37 KK.

"Rata-rata mereka mengungsi ke meunasah (mushala) dan rumah tetangga atau di tempat yang lebih tinggi, dan Alhamdulillah sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini," ujar Ashadi.
 

Situasi terakhir sampai saat ini, lanjut Ashadi, debit air masih terus naik di setiap kecamatan karena hujan terus mengguyur daerah tersebut. Sejauh ini terus dilakukan koordinasi guna penyaluran bantuan logistik kepada masyarakat terdampak banjir.

"Kami sudah lakukan koordinasi dengan Dinas Sosial terkait penyaluran bantuan logistik kepada warga terdampak banjir,” kata Ashadi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x