Masyarakat Tak Patuh Prokes, Satgas Covid-19: Masyarakat Faktor Utama Meningkatnya Covid-19

- 1 Desember 2020, 22:37 WIB
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. /ANTARA/Prisca Triferna



PR CIREBON - Dikabarkan per 30 November 2020, jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 538.883 orang dengan penambahan hari tersebut mencapai rekor terbanyak sejak Covid-19 terdeteksi di Indonesia, yaitu 4.617 kasus.

Terdapat 450.518 orang dinyatakan sembuh dan 16.945 orang meninggal dunia, sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 72.786 orang.

Merespon keadaan kasus Covid-19 di Indonesia yang masih belum membaik, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan penyebab utama meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia pada pekan ini karena masyarakat tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Polri Segera Usut Video Viral di Medsos, Azan Diganti Seruan Kalimat Jihad

"Faktor utama yang menjadi penyebab meningkatnya kasus aktif Covid-19 adalah ketidakdisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M dan masih banyak masyarakat yang berkerumun dalam berbagai bentuk kegiatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB, Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA News.

Menurut data satgas, terjadi peningkatan kasus positif sebesar 19,8 persen pada 22-29 November 2020, yaitu dari 30.555 kasus pada 15-22 November 2020 menjadi 36.600 pada 22-29 November 2020.

"Kondisi ini memicu peningkatan kasus aktif. Pada prinsipnya peningkatan kasus aktif bisa dicegah bila disiplin melakukan protokol kesehatan dan ternyata di masyarakat masih ada yang lengah tidak menjalankan protokol kesehatan," ungkap Wiku.

Baca Juga: Khawatir Terjadi Klaster Baru di Jakarta, Ombudsman Desak Segera Adakan Perda Penanggulangan Covid

Ada dua provinsi yang mengalami peningkatan drastis kasus positif, yaitu DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
"Satgas meminta kepala daerah untuk mengevaluasi protokol kesehatan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dan penegakan disiplin terkait protokol kesehatan yang dilakukan satgas di daerah, peningkatan kasus hanya dapat dicegah dengan disiplin protokol kesehatan," tambah Wiku.

Jawa Tengah diketahui mengalami kenaikan kasus tertinggi pada 22-29 November 2020, yaitu sebanyak 3.680 kasus atau dari 3.937 menjadi 7.617 kasus aktif.

Selain Jawa Tengah, 4 provinsi dengan kenaikan kasus terbesar adalah Banten yang naik sebanyak 519 dari 645 menjadi 1.164, Jawa Timur naik 412 dari 2.392 menjadi 2.804, Lampung naik 307 dari 344 menjadi 651, Kepulauan Riau naik lebih dari dua kali lipat yaitu 298 kasus, dari 205 menjadi 503.

Baca Juga: Tunjukan Aktivitas Vulkanik, Gunung Merapi Alami 46 Kali Guguran Gempa

Tentunya karena kondisi tersebut, Wiku meminta agar pimpinan daerah melakukan refleksi dan evaluasi.

"Kondisi yang ada menjadi refleksi dan evaluasi pimpinan daerah untuk membuat kebijakan yang paling tepat, tapi harus mempertimbangkan dampak terhadap berbagai sektor. Pandemi Covid-19 adalah masalah kesehatan yang berdampak luas ke berbagai sektor, sehingga penanganannya juga harus bersifat multi sektor, sehingga tidak ada yang dikorbankan penanganannya," jelasnya.

Sampai tanggal 1 Desember ini jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 543.975 orang dengan penambahan hari tersebut mencapai rekor terbanyak sejak Covid-19 terdeteksi di Indonesia, yaitu 5.092 kasus.

Baca Juga: Menteri Besar Selangor Malaysia Ikut Doakan Gubernur Anies Baswedan Segera Sembuh dari Covid-19

Terdapat 454.879 orang dinyatakan sembuh dan 17.081 orang meninggal dunia, sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 71.286 orang.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x