Anies Baswedan Disorot Media Asing, Positif Covid-19 saat Jumlah Infeksi Jakarta Sedang Meningkat

- 1 Desember 2020, 13:02 WIB
Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dinyatakan positif Covid 19. Komisaris BUMN, Kristia Budhyarto malah mengajak warga DKI untuk bersyukur.
Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dinyatakan positif Covid 19. Komisaris BUMN, Kristia Budhyarto malah mengajak warga DKI untuk bersyukur. /Instagram.com/@aniesbaswedan

PR CIREBON - Anies Baswedan, Gubernur Ibu Kota Indonesia Jakarta, mengatakan pada hari Selasa bahwa dia telah dites positif Covid-19, ketika negara terpadat keempat di dunia berjuang untuk menahan lonjakan jumlah infeksi, 1 Desember 2020.

Gubernur berusia 51 tahun di kota terbesar di Asia Tenggara itu termasuk di antara sejumlah politisi dan pejabat yang terjangkit virus itu. Menteri Perhubungan dan Agama Indonesia sebelumnya dirawat karena virus itu.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram-nya, gubernur mengatakan dia saat ini tidak menunjukkan gejala dan akan mengisolasi diri.

“Saya ingin mengingatkan semua orang bahwa Covid-19 masih ada dan bisa menyerang siapa saja,” ujarnya.

Baca Juga: Berniat Benahi Kemudharatan, Munarman: FPI Masuk ke Ranah Politik Non Kekuasaan

Wakilnya, Ahmad Riza Patria, juga dinyatakan positif terkena virus pada hari Minggu, menurut situs web kota.

Indonesia, negara berpenduduk 270 juta orang, telah mencatat tiga hari jumlah kasus tertinggi dalam seminggu terakhir. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Dengan lebih dari 530.000 infeksi dan hampir 17.000 kematian, negara ini memiliki penghitungan tertinggi di Asia Tenggara, meskipun beberapa ahli kesehatan mengatakan pengujian terbatas dan pelacakan kontak menutupi beban kasus yang jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, Keluarga Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Pribadi Lebak Bulus

Jakarta, kota besar yang ramai, juga mencatat rekor tertinggi infeksi baru selama sebulan terakhir, dengan rata-rata sekitar 1.240 kasus per hari dalam seminggu terakhir.

Tidak seperti beberapa negara tetangga, Indonesia tidak melakukan lockdown nasional yang ketat tetapi memilih pembatasan lokal.

Sejak Oktober, Gubernur Jakarta telah melonggarkan pembatasan untuk mengembalikan "pembatasan sosial skala besar", yang berarti mal dan restoran dapat beroperasi meskipun dengan jam kerja yang lebih singkat.

Baca Juga: Berniat Benahi Kemudharatan, Munarman: FPI Masuk ke Ranah Politik Non Kekuasaan

Beberapa pakar kesehatan dan pejabat mengaitkan lonjakan kasus baru-baru ini dengan pertemuan massal di sekitar ibu kota.

Ini termasuk ribuan orang yang bergabung dalam protes jalanan menentang undang-undang penciptaan lapangan kerja baru dan pertemuan besar, seringkali dengan sedikit jarak sosial, untuk menandai kembalinya ulama Islam kontroversial Rizieq Shihab dari pengasingan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x