Dunia Bereaksi Atas Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, Sejumlah Negara Kecam Perbuatan Teroris

- 29 November 2020, 13:57 WIB
Kolase foto bendera Iran dan Israel /
Kolase foto bendera Iran dan Israel / /Pixabay/
PR CIREBON - Terbunuhnya Ilmuwan nuklir asal Iran bernama Mohsen Fakhrizadeh pada Jumat, 27 November 2020 lalu menyulut reaksi besar dunia. Sejumlah Negara bereaksi dan mengecam perbuatan tersebut.
 
Presiden Turki menggambarkan pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh sebagai 'tindakan terorisme' sementara Uni Eropa menyebutnya 'kriminal' dan mendesak 'pengekangan maksimum'.
 
Belum ada klaim tanggung jawab atas pembunuhan Fakhrizadeh, yang telah lama dicurigai oleh intelijen Barat dan Israel memimpin program nuklir militer negara sampai pembubarannya pada awal tahun 2000-an.
 
 
Tetapi beberapa orang telah menuding Israel dan Amerika Serikat atas pembunuhan itu, yang mengancam akan meningkatkan ketegangan antara Teheran dan Washington di hari-hari terakhir kepresidenan Donald Trump. Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera.
 
Berikut adalah bagaimana reaksi dunia sejauh ini terhadap pembunuhan Fakhrizadeh:
 
Iran
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Hosseini Khamenei mengatakan prioritas pertama Iran setelah pembunuhan itu adalah "hukuman definitif bagi para pelaku dan mereka yang memerintahkannya", sementara Presiden Hassan Rouhani menuduh Israel berada di balik pembunuhan itu.
 
"Sekali lagi, tangan jahat arogansi global ternoda dengan darah rezim Zionis perampas tentara bayaran," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan.
 
Iran menyerukan kepada komunitas intel dan terutama Uni Eropa untuk mengakhiri standar ganda mereka yang memalukan & mengutuk tindakan teror negara ini.
 
 
Israel
 Menteri Kabinet Urusan Pemukiman Tzachi Hanegbi mengatakan dia "tidak tahu" siapa yang berada di balik pembunuhan Fakhrizadeh.
 
Saya tidak tahu siapa yang melakukannya. Bukan karena bibir saya tertutup karena saya yang bertanggung jawab, saya benar-benar tidak tahu, "kata Hanegbi, orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kepada Meet the Press N12.
 
Uni Eropa
Pernyataan dari juru bicara Uni Eropa menyebut pembunuhan Fakhrizadeh sebagai "tindakan kriminal" yang bertentangan dengan prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia yang diperjuangkan Uni Eropa.
 
Dia juga mendesak semua pihak untuk menunjukkan ketenangan dan pengekangan yang maksimal.
 
"Dalam masa-masa yang tidak pasti ini, lebih penting dari sebelumnya bagi semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri secara maksimal untuk menghindari eskalasi yang tidak dapat menjadi kepentingan siapa pun," kata pernyataan itu.
 
 
Qatar
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengutuk pembunuhan itu dalam panggilan telepon dengan Zarif.
 
Dalam panggilan telepon, Sheikh Mohammed mengatakan 
 
"langkah-langkah seperti itu hanya akan berkontribusi untuk mengobarkan lebih banyak bahan bakar pada saat kawasan dan komunitas internasional sedang mencari cara untuk mengurangi ketegangan dan kembali ke meja dialog dan diplomasi", menurut  kepada QNA, kantor berita negara Qatar.
 
Dia juga menyampaikan belasungkawa Qatar kepada pemerintah dan rakyat Iran dan menyerukan menahan diri.
 
PBB
PBB mengutuk pembunuhan Fakhrizadeh sambil mendesak pengekangan untuk menghindari peningkatan ketegangan.
 
 "Kami mendesak untuk menahan diri dan kebutuhan untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan di kawasan itu," kata seorang juru bicara PBB. 
 
 
Syria
Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad menuduh Israel dan mereka yang mendukungnya yang berada di balik pembunuhan Fakhrizadeh, sebuah tindakan yang katanya hanya akan memicu lebih banyak ketegangan di wilayah tersebut.
 
Mekdad dikutip oleh media pemerintah saat mengatakan kepada utusan Iran di Damaskus bahwa Suriah yakin Iran akan menghadapi apa yang dia sebut sebagai "tindakan teroris".
 
Turki
Kementerian luar negeri Turki mengutuk pembunuhan Fakhrizadeh sebagai "pembunuhan keji" dan menyerukan agar para pelaku serangan dimintai pertanggungjawaban.
 
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, kementerian luar negeri juga mendesak semua pihak untuk bertindak dengan akal sehat dan menahan diri.
 
Sementara itu, juru bicara parlemen Turki menyebut mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu sebagai teroris. Pembunuhan seorang ilmuwan Iran adalah tindakan terorisme. 
 
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah PM Malaysia Sebut Pelajar Indonesia Tertinggal Sains karena Dicekoki Agama ?
 
Jerman
Jerman menyerukan ketenangan dan mengatakan semua pihak harus menghindari mengambil langkah apa pun yang dapat menyebabkan eskalasi.
 
"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menghindari mengambil tindakan apa pun yang dapat mengarah pada eskalasi situasi baru" yang "sama sekali tidak kami butuhkan saat ini," kata juru bicara kementerian luar negeri Jerman.
 
Venezuela
Menteri Luar Negeri Jorge Arreaza mengutuk serangan di Twitter, menyebut pembunuhan ilmuwan itu sebagai "serangan teroris".***
 
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x