Network
PR CIREBON - Program Kartu Prakerja yang diluncurkan Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para prakerja agar dapat lebih mudah mencari pekerjaan.
Dari awal kedatangannya program ini menuai kontroversi lantaran membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk merealisasikannya. Sedangkan terkait manfaatnya banyak pihak yang meragukan keefektifan program tersebut.
Namun ternyata, hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa 88,9 persen penerima kartu prakerja mengaku program prakerja telah meningkatkan keterampilan kerja.
"Sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan mengatakan Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja mereka" ujar Suhariyanto, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Minggu, 29 November 2020.
Tak hanya itu, Program Kartu Prakerja juga memiliki banyak manfaat, diantaranya :
- Mendapat pelatihan sesuai keinginan
- Memperoleh bantuan langsung tunai/ insentif
- Membantu meringankan biaya pelatihan yang ditanggung pekerja dan perusahaan
- Mengurangi biaya untuk mencari informasi mengenai pelatihan
Baca Juga: Bank Dunia Suntik Dana Fantastis untuk KLHK, Demi Mengurangi 22 Juta Ton Emisi Karbon di Kaltim
- Mendorong kebekerjaan seseorang melalui pengurangan ketidakbocoran antara SDM yang dibutuhkan dengan penyedia kerja
- Menjadi komplemen dari pendidikan formal
- Member nilai tambah bagi peserta program sekaligus memberikan nilai bagi sektor swasta
Sampai saat ini, Program Kartu Prakerja telah menyerap sebanyak 22,24 % pengangguran, 11,29 % bukan angkatan kerja, dan 66, 47% pekerja dengan pendapatan menurun.
Sejak diluncurkan pada 11 April 2020 lalu, Program Kartu Prakerja telah menampung sebanyak 43 Juta pendaftar dan hanya 5,6 juta pendaftar yang lolos sebagai peserta.***
