Mengejutkan, Pakar UGM Klaim Harimau Ternyata Juga Bisa Beradaptasi dengan Kehidupan Manusia

- 29 November 2020, 11:10 WIB
Ilustrasi harimau.
Ilustrasi harimau. /Pexels/Jose Almeida/
PR CIREBON - Harimau yang selama ini terkenal buas dan liar ternyata juga bisa beradaptasi dengan manusia. Pakar hewan liar dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) Dr. Muhammad Ali Imron mengatakan bahwa harimau adalah hewan liar yang dapat beradaptasi dengan manusia.
 
"Jadi bonita itu sebenarnya familiar dengan manusia. Ada truk tidak takut. Ada motor tidak takut. Dengan manusia juga tidak takut. Ini menunjukkan bahwa bonita itu secara personality dia bisa beradaptasi dengan manusia," kata Imron, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Sabtu, 28 November 2020.
 
 
Imron menyebutkan bahwa ada beberapa karakteristik hewan liar, terutama dalam hal ini harimau, yang kerap terlibat konflik dengan manusia, salah satunya adalah karena habitatnya terdegradasi.
 
"Bahwa ada wilayah yang sudah terdegradasi. Habitat itu, konfliknya terjadi di situ. Jarang konflik terjadi di dalam kawasan hutan," kata dia.
 
Kemudian, karakteristik berikutnya adalah bahwa konflik kerap terjadi pada hewan liar yang mengalami kesulitan fisik.
 
"Artinya karena sakit, tua, itu kemudian mereka karena kesulitan untuk menangkap satwa yang masih liar, maka mereka akan mengejar binatang yang mudah, seperti kerbau, seperti kasus kerbau yang tarik-tarikan itu, atau kambing, atau bahkan manusia," katanya lebih lanjut.
 
 
Kemudian, karakteristik lainnya adalah karena individu hewan itu agresif.
 
Dalam kasus penyerangan terhadap manusia seperti yang diceritakan dalam buku yang diluncurkan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), harimau Sumatera yang disebut sebagai bonita itu tidak termasuk dalam ketiga karakteristik tersebut.
 
Imron mengatakan bahwa bonita kemungkinan adalah individu harimau yang sedang mencari teritori karena hewan tersebut masih relatif muda.
 
Bonita, kata dia, sebenarnya familiar dengan manusia. Hewan tersebut memiliki kepribadian yang bisa beradaptasi dengan manusia. 
 
 
Namun, dalam kasus penyerangan terhadap manusia, harimau tersebut menyerang manusia karena merasa terancam.
 
"Dalam dua kasus terbunuhnya dua orang itu terdapat gangguan. Pertama, almarhumah Jumiati itu kan latah dalam cerita itu. Kayak mukul-mukul, bales mukul. Itu yang kemudian membuat dia (bonita) merasa terancam dan kemudian merasa ingin menyelamatkan juga. Dan kebetulan pada ceritanya Bang Haidir ini kan membalik badannya, sehingga diterkam tengkuknya itu," kata Imron.
 
Imron mengatakan bahwa harimau sebenarnya cukup adaptif. Bahkan mereka bisa bereproduksi dengan mudah jika diberi pakan yang cukup dan ada pasangan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x