Network
PR CIREBON - Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) dari Kementerian KKP meluncurkan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk produk ikan dan rumput laut.
Sistem Resi Gudang (SRG) yang diluncurkan pada Sabtu 28 November 2020, merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Perdagangan.
Kehadiran SRG diharapkan berdampak positif untuk mencegah terjadinya fluktuasi harga produk yang dipengaruhi unsur musiman.
Pembiayaan SRG ini diluncurkan di Pelabuhan Benoa, Bali dengan pengelola gudang ikan PT Perikanan Nusantara serta pemilik gudang rumput laut milik Koperasi Serikat Pekerja Merdeka Indonesia.
Direktur LPMUKP, Syarif Syahrial dalam keterangan tertulisnya menerangkan bahwa acara ini merupakan awalan untuk pelaksanaan keseluruhan program yang telah dirancang jauh hari.
Sistem Resi Gudang ini, kata Syarif, sangat penting untuk memberikan kepastian harga terhadap produk ikan dan rumput laut.
Baca Juga: Terkait Pembunuhan Satu Keluarga di Sulteng, FKUB: Jangan Kaitkan Agama dengan Kekerasan di Sigi
"Terkadang, pembudidaya rumput laut kita dihadapkan turunnya harga ketika produksi melimpah. Diharapkan dengan sistem ini, pembudidaya tidak perlu khawatir lagi terhadap ancaman penurunan harga saat panen. Di lain sisi, pinjaman resi gudang dengan jaminan persediaan ini, dapat tetap memberikan akses permodalan bagi pembudidaya pada musim tanam berikutnya" jelas Syarif, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari InfoPublik ID.
Syarif juga menerangkan bahwa nilai pinjaman yang diberikan sebesar 70 persen dari nilai stok yang tercantum dalam resi gudang. Ketika harga kembali meningkat, petani rumput laut dapat menjual produknya.
"Harapan kami kesejahteraan pembudidaya rumput laut dapat terus meningkat dengan adanya kepastian harga ini akibat adanya sistem resi gudang" kata Syarif.
