BPOM Sebut Vaksin Buatan Sinovac Telah Memenuhi Syarat untuk Mendapat Label Halal

- 27 November 2020, 12:43 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19/ pixabay.com/
Ilustrasi vaksin Covid-19/ pixabay.com/ /


PR CIREBON – Setelah dunia diterpa badai pandemi yang dirasa tak kunjung usai, akhirnya beberapa waktu ini, banyak instansi pakar mengumumkan kesiapan vaksin Covid-19. Perusahaan seperti Sinovac, AstraZenica, Pfizer, BioNTech, berlomba-lomba membuat vaksin virus corona untuk mengakhiri pandemi ini.

Setelah sudah hampir 1 tahun lamanya masyarakat di seluruh dunia merasakan ketidaknyamanan ketika akan bepergian dan beraktivitas lantaran virus corona yang masih belum kunjung selesai, ketidaknyamanan tersebut akhirnya berubah menjadi sebuah rasa bahagia dikarenakan adanya secercah harapan untuk mengakhiri pandemi yang sadis ini.

Diketahui beberapa waktu silam, pemerintah Indonesia pun telah mengupayakan berbagai cara untuk mengakhiri bada pandemi di Tanah Air, salah satunya melalui vaksin ini. Pemerintah pada beberapa pekan lalu telah mengirim perwakilannya yaitu BPOM dan MUI untuk melihat kesiapan dan keujian dari vaksin tersebut.

Baca Juga: Populer Lewat Start Up, Kim Seon Ho Pilih Drama Korea Link sebagai Proyek Berikutnya

Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan vaksin Sinovac memenuhi syarat untuk mendapat label halal.

"Alhamdulillah dari aspek mutu dari hasil yang didapatkan inspeksi BPOM, Biofarma dan Majelis Ulama Indonesia, aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi, sudah sesuai aspek obat yang baik," kata Penny dalam jumpa pers daring, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.

Ia menuturkan aspek kehalalan vaksin telah diperiksa MUI. Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia sedang dalam proses membahas soal fatwa vaksin Covid-19 dalam Musyawarah Nasional MUI yang digelar pada 25-27 November.

Baca Juga: Siang Ini, Kapolda Metro Jaya Rilis Perkembangan Kasus Dugaan Pelanggaran Prokes Petamburan

Penny mengatakan BPOM terus memantau perkembangan uji coba vaksin Sinovac yang memasuki uji klinis fase III di Bandung. BPOM mengumpulkan data uji klinis Sinovac yang nantinya dipadukan dengan data dari negara lain, seperti Brazil.

Oleh karena itu, dia mengatakan BPOM belum mengambil kesimpulan sehingga memberikan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) bagi vaksin Covid-19 meski sudah mendapat data aspek keamanan, khasiat dan mutu vaksin. Perlu keseksamaan lebih lanjut untuk memberi EUA bagi Sinovac.
Penny menyebutkan, BPOM akan terus memantau perkembangan uji klinis vaksin Sinovac dalam tiga bulan ke depan.

"Aspek keamanan akan terus kita pantau selama tiga bulan, nanti enam bulan penuh ke depan. Kita butuh vaksin yang tidak hanya bermutu dan aman, tapi juga efektif, memiliki khasiat yang baik," katanya.

Baca Juga: Kiai Ma'ruf Amin Lengser, Ini Capaian Selama Lima Tahun Menjabat Ketum MUI

BPOM, lanjut dia mengatakan, telah mengumpulkan data soal bagaimana vaksin Sinovac dapat memunculkan antibodi ke tubuh manusia sehingga seseorang dapat kebal terhadap Covid-19.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x