Network
PR CIREBON - Unjuk rasa aksi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law digelar di sejumlah titik. Salah satunya adalah Kota Cirebon yang mendadak membara dengan aliran pendemo.
Dari undangan yang beredar di media sosial terdapat seruan aksi Aliansi Rakyat Cirebon Raya menolak Omnibus Law yang bertitik kumpul di Universitas Tarumanagara, IAIN Cirebon, dan Universitas Gunung Jati pada 8 Oktober 2020.
Aksi ini juga dihadiri oleh aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus yaitu HMI, PMII, IMM, HIMA Persis, GMNI dan KAMMI.
Baca Juga: Polda Babel Kirim Pasukan ke Jakarta demi Antisipasi Massa Tolak UU Cipta Kerja, Polri Kewalahan ?
Para demonstran ini melakukan long march menuju titik aksi di Gedung DPRD Kota Cirebon. Hampir di seluruh jalan Utama Kota Cirebon macet total, karena dilewati pendemo.
Pantauan dari akun Instagram @cirebonbribin pada 8 Oktober 2020, massa aksi yang menolak UU Omnibus Law ini terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.
Aparat terpaksa membubarkan massa aksi ini karena tidak terdaftar mengajukan izin. Massa aksi pertama dari kelompok mahasiswa yang menggelar aksi dengan pengawalan kepolisian, kemudian kelompok berikutnya dari gabungan ormas yang disinyalir tidak memiliki izin untuk menggelar aksi. Bentrok terjadi saat aparat menghalau massa aksi yang kedua.
Baca Juga: Berbagai Daerah Gelar Demo UU Cipta Kerja saat Pandemi, IDI Khawatir: Klaster Baru Sulit Tracking
Pihak aparat kepolisian menghujani gas air mata dan mengerahkan kendaraan water cannon untuk membubarkan pendemo yang melakukan provokasi.
Sampai saat ini jalan utama Siliwangi masih di tutup pihak kepolisian karena kondisi tak terkendali.***
