PR CIREBON - Presiden Donald Trump mencerca gerombolan yang mencoba merobohkan patung-patung pemimpin Konfederasi dan tokoh sejarah lain, serta menyebut pengunjuk rasa berusaha menghapus sejarah Amerika Serikat.
Ketika pada Jumat, 3 Juli 2020 berbicara di Mount Rushmore, yang terkenal dengan pahatan empat mantan presiden AS, Trump memperingatkan bahwa aksi unjuk rasa atas kesenjangan ras di kalangan masyarakat Amerika telah mengancam fondasi sistem politik AS.
"Jangan salah, revolusi budaya sayap kiri ini dirancang untuk menggulingkan revolusi Amerika. Anak-anak kita diajari di sekolah untuk membenci negara mereka sendiri," kata Trump dalam acara peringatan Hari Kemerdekaan AS, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Baca Juga: Belanja Kosmetik Tak Terhalang Virus Corona, Korea Selatan Sediakan Cermin AR untuk Mencoba Tester
Acara itu dipadati sekira 7.500 orang, yang banyak di antaranya tidak memakai masker dan melanggar imbauan pejabat kesehatan setempat untuk menghindari pertemuan besar guna memperlambat penyebaran Covid-19.
Dalam kerusuhan nasional setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal dalam tahanan polisi di Minneapolis, pengunjuk rasa di beberapa kota telah merusak patung-patung para jenderal Konfederasi yang memimpin pemberontakan terhadap pemerintah AS selama perang saudara tahun 1861-1865.
Para pengunjuk rasa dalam satu kesempatan gagal merobohkan patung Presiden AS Andrew Jackson, yang terletak di luar Gedung Putih. Jackson, yang dikenal karena kebijakan populisnya, memiliki budak dan membuat ribuan penduduk asli Amerika terusir dari tanah mereka.
Baca Juga: Twitter Pertimbangkan Opsi Edit pada Cuitan, Berlaku Apabila Semua Orang di Dunia Memakai Masker