SABACIREBON-Angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di ruas Tol Cipali, sekitar 32 persen terjadi akibat kendaraan besar. Data tersebut tercatat pada tahun 2021-
2022.
Demikian diungkapkan
Manager Operasional PT Lintas Marga Sedaya ASTRA Tol Cipali, Sri Mulyo di sela kegiatan Operasi Penindakan Kendaraan ODOL (Overdimension & Overload) di Gerbang Tol Palimanan (GT) Palimanan, Senin 8 Agustus 2022.
“Sebanyak 32 persen kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali diakibatkan oleh kendaraan yang memiliki
muatan berlebih," katanya.
Baca Juga: Timo Werner Ingin Waktu Bermain Lebih Banyak, Hengkang dari Chelsea Menuju Leipzig
Ia menyebutkan, sebagai pengelola Ruas Tol Cipali, salah satu upaya pihaknya dalamu meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan adalah memasang alat timbang Weight in Motion (WIM) yang berada di GT Palimanan.
Operasi ODOL dilakukan bersama dengan Polisi Jalan Raya (PJR) Tol Cipali. Dilakukan dengan menggunakan teknologi WIM.
Menurutnya, sejak dipasangnya teknologi WIM pada Februari 2022 lalu, ASTRA Tol Cipali secara perdana
melakukan operasi penindakan kendaraan ODOL dengan menggunakan WIM mulai
Senin 8 Agustus 2022.
"Operasi akan digelar hingga Rabu, 10 Agustus 2022. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan ASTRA Tol Cipali pada kebijakan Pemerintah akan zero ODOL dan juga dalam
rangka upaya mengurangi tingkat fatalitas yang terjadi di Tol Cipali," paparnya.