Dampak Libur Sekolah Diperpanjang, Pedagang di Cirebon: Kami Tidak Ada Pemasukan

- 1 April 2020, 17:07 WIB
Pemprov Jatim Membagikan Sarung Tangan Pada Pedagang Kaki Lima.
Pemprov Jatim Membagikan Sarung Tangan Pada Pedagang Kaki Lima. //instagram.com/@khofifah.ip

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia telah memperpanjang libur sekolah maupun libur para pekerja di sejumlah intansi, kondisi ini berdampak pada menurunnya omset atau pemasukan bagi para pedagang.

Seperti dirasakan oleh Yati, pedagang jajanan yang kerap berjualan di salah satu sekolah di Kabupaten Cirebon.
 
Ia mengaku kebingunan lantaran harus usaha apa lagi untuk mendukung pemasukannya selama dua pekan ke depan.
 
 
 
Kebijakan pemerintah memaksanya untuk libur berjualan dan harus berdiam diri di rumah. Meskipun ia pernah mencoba untuk beralih berjualan di rumah, tapi omsetnya pun jauh lebih sedikit. 
 
"Saya kira liburnya tidak diperpanjang, pemerintah itu enak gaji tidak dipotong, nah kami pedagang kecil harus libur satu bulan, mau makan apa coba? Sementara pemasukannya menurun drastis," ucapnya kepada PikiranRakyat-Cirebon.com.
 
 
Wanita berkerudung itu menjelaskan, jika dihitung, omsetnya menurun hampir 90 persen dibandingkan pada hari biasanya, seperti saat berjualan di hari masuk sekolah.
 
Senada dengan Yati, hal itu juga diungkapkan Nanang, ia yang berjualan di salah satu kampus di ibu kota, memilih pulang kampung karena kampusnya tempat berjualan pun libur.
 
"Saya juga bingung mau jualan dimana, pemasukannya tidak ada selama masa libur ini," tuturnya.
 
 
 
Terlebih, biaya kontrak kios sendiri terus berjalan, tidak menghitung libur atau ada pengurangan karena masa libur seperti sekarang ini.
 
"Harapannya kepada pemerintah bisa memikirkan juga ekonomi pedagang kecil, jangan sampai menetapkan libur justru dampaknya kami tidak ada pemasukan," harapnya.***
 

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x