Network
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan Kabupaten Cirebon, termasuk ke dalam zona merah penyebaran virus corona (Covid-19).
Jumlah warga yang terindikasi dan diawasi berjumlah 17 orang berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sementara 31 orang ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana mengatakan, sampai dengan hari Selasa tanggal 24 Maret 2020, pasien masuk kategori ODP tadinya berjumlah orang, tiga orang sudah dinyatakan negatif tinggal 17 orang yang masuk kategori PDP.
"Sementara yang berstatus ODP sendiri tadinya berjumlah 97 orang, kini tinggal 31 orang karena yang 66 orangnya sudah dinyatakan negatif, " jelas Nanang kepada PikiranRakyat-Cirebon.com saat ditemui di sekretariat Gugus Tugas.
Jumlah PDP sendiri kata Nanang empat diantaranya berusia balita, satu orang di rawat di RS Waled, dua orang di RS Arjawinangun, dan satu orang di rawat di Mitra Plumbon.
Nanang mengimbau meski wilayah Kabupaten Cirebon disebut sebagai zona merah, tidak berarti Kabupaten Cirebon sebagai daerah terancam atau dalam keadaan mengerikan.
"Karena jika dilihat kasus per kasus mereka terpapar di Jakarta, bukan di Kabupaten Cirebon. Artinya mereka pulang ke Cirebon ini sudah dalam kondisi sakit, dan paling banyak mereka yang sebelumnya pergi dari Jakarta," kata Nanang.
Kesiapan rumah sakit di Cirebon sendiri lanjut Nanang sudah dipertimbangkan, bukan hanya RS Negeri saja, di antara RS Mitra Plumbon sudah pernah merawat.
"Kemudian di RS Permata juga sempat merawat, RS Kalisa juga sempat merawat, dan RS UMC juga sempat merawat pasien PDP ini," ungkap Nanang. ***
