Gigitan Nyamuk jadi Penyebab 70.000 Orang Terinfeksi Virus Corona di Tiongkok, Simak Fakta Sebenarnya

- 24 Februari 2020, 18:09 WIB
Nyamuk aedes aegypti/DOK. PR
Nyamuk aedes aegypti/DOK. PR /

PIKIRAN RAKYAT - Beredar isu yang menyebutkan virus corona berkembang cepat di Wuhan karena disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Kabar simpang siur tersebut menyebutkan bahwa nyamuk bisa menyebarkan virus corona dengan gigitan dari orang terinfeksi virus corona kepada manusia sehat. Penyebarannya hampir sama seperti penyakit demam berdarah yang dilakukan oleh nyamuk aedes agegypti.

Seperti diketahui, selama dua bulan terakhir virus corona atau Covid-19 memang telah menjadi virus yang begitu menakutkan. Virus tersebut menyebar dengan cepat dan membunuh ratusan bahkan ribuan orang, bukan hanya di Wuhan, baru-baru ini kasusnya hingga ke 32 negara lain di dunia.

Baca Juga: Marak Tempat Pembuangan Sampah Liar, DLH Cirebon Minta Pemilik Tanah Tutup Akses Masuk Warga

Data valid terbaru, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs World Meter, jumlah kematian akibat virus corona ini telah mencapai hampir 2.626 orang, dari 79.700 orang lainnya yang telah terinfeksi.

Keadaan semakin memburuk, hingga menimbulkan berbagai keresahan. Pasalnya virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini telah ditetapkan menjadi status darurat kesehatan dunia oleh World Health Organization.

Para peneliti sampai sekarang pun belum mengetahui pasti dari mana virus tersebut berasal. Simpang siur berita menyebutkan dari hewan aneh yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Wuhan, salah satunya kelelawar.

Baca Juga: Istri Mendiang Legenda Basket Meninggal Dunia, Vanessa Bryant Dikabarkan Bunuh Diri Akibat Depresi, Cek Fakta Sebenarnya

Ada juga yang menyebutkan virus ini sengaja dibuat oleh warga Tiongkok, guna mengurangi populasi manusia di negaranya.

Dari banyaknya berita asal-usul virus corona tersebut, tidak ada satupun informasi yang disertai dengan bukti yang nyata, sehingga dapat dipastikan isu tersebut bohong.

Belum mereda isu tentang asal wabah virus corona ini, kabar lain datang dari cara penyebaran virus corona yang membuat lebih dari 70 ribu orang terinfeksi.

Baca Juga: Viral Video Pengakuan Siswa SD yang Jadi Korban Percobaan Penculikan, Kapolsek Mojokerto Berikan Klarifikasi

Kali ini muncul kabar baru, giliran nyamuk disebut-sebut sebagai hewan yang menyebarkan virus ini dengan cepat, namun berdasarkan penelusuran fakta dari Kominfo, informasi yang menyebutkan kabar ini masuk ke dalam kategori disinformasi atau informasi tidak valid.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Kominfo, World Health Organizatin Western Pasific melalui akun Twitter resminya, menegaskan bahwa virus corona tidak dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk.

"Virus corona dapat ditularkan melalui pernapasan, terutama melalui udara yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi sedang mengalami batuk dan bersin, atau melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung," tulis WHO dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Babak Final Italian Junior 2020 Resmi Dihentikan, BWF Konfirmasi Poin Pertandingan Tetap Didapat Atlet Muda Indonesia

Begitupun informasi yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Pest Control Technology, menyebutkan tidak ada bukti yang menungkapkan bahwa virus corona disebarkan melalui gigitan nyamuk.

Ini terjadi melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan pilek biasa menyebar.

Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang-orang yang berada di dekatnya atau bahkan mungkin terhirup ke dalam paru-paru. Biasanya terjadi dalam jarak sekitar 6 kaki.

Baca Juga: Situs Matangaji Dibongkar, DPRD Kota Cirebon Beri Waktu Satu Bulan pada DKOKP

Selain itu, perhatikan keadaan manusia tersebut, apabila sistem kekebalan tubunya sedang tidak baik, maka virus akan mudah menginfeksi dan sebalinya.

Perlu diketahui, hingga kini belum ditemukan obat untuk mengobati virus corona ini, namun beberapa diantaranya dapat sembuh karena treatment perwatan medis.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo WHO World Meter Coronavirus Pest Control Technology


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x