Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon: Perlu Langkah Bersama Dalam Menurunkan Angka Stunting

- 22 Februari 2020, 20:35 WIB
Anak-anak bermain air saat banjir, di Desa Jagapura Kabupaten Ciebon belum lama ini, kasus stunting di Kabupaten Cirebon 2019 menurun.
Anak-anak bermain air saat banjir, di Desa Jagapura Kabupaten Ciebon belum lama ini, kasus stunting di Kabupaten Cirebon 2019 menurun. /PRMN/Egi Septiadi /
PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eny Suhaeni menilai, perlu adanya langkah bersama dalam menekan turunnya angka jumlah stunting.
 
Menurutnya, jumlah populasi anak yang mengalami stunting atau memiliki tinggi kurang di usianya bukan masalah bagi orang tua maupun dinas kesehatan saja.
 
"Semua pihak perlu terlibat dalam hal ini, karena penyebab stunting sendiri bisa terjadi dari pola hidup di lingkungan yang kotor," kata Eny.
 
 
Sanitasi yang tidak menunjang juga menyebabkan angka kasus stunting tersebut masih cukup besar terjadi.
 
"Diperlukan dukungan dinas terkait, agar masyarakat dapat memiliki sanitasi yang baik," ungkap Eny.
 
Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mencatat angkanya stunting menurun dari 15.000 ke angka 14.127 kasus.
 
Jika dipersentasikan, dari 9,01 persen menjadi 7,92 persen angka stunting turun terjadi di tahun 2018 ke tahun 2019.
 
 
"Kasusnya menurun dari 2018 ke 2019, sementara untuk di tahun 2020 sendiri, Dinkes sendiri belum mengetahuinya karena proses penimbangan di bulan balita belum selesai, " jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eny Suhaeni kepada PikiranRakyat-Cirebon.com melalui sambungan telepon.
 
Eny menerangkan, kasus stunting yang terjadi di Kabupaten Cirebon sendiri terjadi karena beberapa faktor, bukan faktor kepada proses pertumbuhan saat lahir saja.
 
Menurut Eny, faktor tersebut karena lingkungan sanitasi yang kurang memadai, kemudian pernikahan sebelum usia ideal baik perempuan maupun laki-lakinya.
 
 
Kemudian, 1.000 hari usia anak dari kandungan hingga lahir juga perlu diperhatikan terutama asupan gizinya.
 
"Karena kasus ini dipengaruhi 30 persen faktor kesehatan dan 70 persennya intervensinya," ungkap Eny.***
 

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x