Kasus Stunting di Cirebon Menurun, Ternyata Pernikahan Dini Turut Jadi Sebab

- 19 Februari 2020, 21:29 WIB
Anak-anak bermain air saat banjir, di Desa Jagapura Kabupaten Ciebon belum lama ini, kasus stunting di Kabupaten Cirebon 2019 menurun.
Anak-anak bermain air saat banjir, di Desa Jagapura Kabupaten Ciebon belum lama ini, kasus stunting di Kabupaten Cirebon 2019 menurun. /PRMN/Egi Septiadi /

PIKIRAN RAKYAT - Kasus stunting di Kabupaten Cirebon tahun 2019 cenderung mengalami penurunan. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mencatat, angkanya menurun dari 15.000 ke angka14.127 kasus. jika dipersentasikan dari 9,01 persen menjadi 7,92 persen di tahun 2019.

"Kasusnya menurun dari 2018 ke 2019, sementara untuk di tahun 2020 sendiri, Dinkes belum mengetahuinya karena proses penimbangan di bulan balita belum selesai," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eny Suhaeni kepada Pikiran Rakyat.com melalui sambungan telpon.

Baca Juga: Kementerian Koperasi Gaet Putri Tanjung untuk Dongkrak UMKM Indonesia

Eny menerangkan kasus stunting yang terjadi di Kabupaten Cirebon sendiri terjadi karena beberapa faktor, bukan faktor kepada proses pertumbuhan saat lahir saja.

Melainkan karena lingkungan sanitasi yang kurang memadai, kemudian pernikahan sebelum usia ideal baik perempuan maupun laki-lakinya.

Kemudian 1.000 hari usia anak dari kandungan hingga lahir, juga perlu diperhatikan terutama asupan gizinya.

Baca Juga: Penduduk akan Capai 60 Juta Jiwa pada 2045, Butuh Rencana Matang Siapkan Pangan

"Karena kasus ini dipengaruhi 30 persen faktor kesehatan, dan 70 persennya intervensinya," ungkap Eny.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x