Matt Wright Pamit Usai Penyelamatan Buaya Berkalung Ban, Ketua Tim Satgas: Misi ini Sangat Berisiko, Hanya untuk Ahli

- 17 Februari 2020, 23:35 WIB
Buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi.*
Buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi.* //Instagram @mattwright


PIKIRAN RAKYAT - Matt Wright akhirnya pamit setelah berjuang dalam misi penyelamatan selama delapan hari bersama Tim satgas, BKSDA, Polisi Air dan Polisi Udara Polda Sulawesi Tengah.

Seperti yang telah diberitakan PikiranRakyat-Cirebon.com sebelumnya, kawan Matt, Chris Wilson telah memutuskan untuk pulang terlebih dahulu ke Australia.

Namun pada saat itu Matt tidak mengikuti jejak wilson, ia tetap bersikukuh menyelesaikan rencana tujuh hari misi penyelamatan.

Baca Juga: Jalan Amblas di RW 07 Kayuwalang Cirebon, Kepala DPURR Perkirakan Anggaran Perbaikan Sebesar 200 Juta

Kerap kali ia terlihat sering memposting anaknya di akun Instagram Story pribadinya, dan menyatakan kerinduanya.

"Aku tidak akan pulang dulu sebelum berhasil menangkapnya," ucap Matt membalas kerinduan sang istri dan anaknya dirumah.

Namun kali ini, berbeda Matt telah menyelesaikan misi penyelamatan buaya berkalung ban tahap satu. Dengan berbagai pertimbangan dan rencana selanjutnya ia harus pulang dulu meninggalkan Indonesia.

Peran Matt dalam misi penyelamatan hewan reptil ini sangat besar, dengan membuat sebuah perangkap yang aman untuk buaya yang dilengkapi dengan umpan daging bebek dan ayam.

Selain itu ia juga sudah menempatkan perangkap tersebut pada dua titik, yang diduga tempat bisanya buaya jenis Crocodylus Prorous ini muncul ke permukaan muara Sungai Palu.

Baca Juga: Banjir Melanda Kawasan Gedebage Bandung, Aktivitas Lalu Lintas Terganggu

Tidak hanya itu Matt juga dalam tujuh hari misi penyelamatan ini memberikan pelatihan cara menjinakan buaya tanpa menyakitinya kepada seluruh tim yang bergabung dalam misi penyelamatan tersebut, khususnya Polisi Air dan Udara Sulteng.

Sehingga kepulangan Matt kali ini memberikan kesan yang begitu mendalam, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram resmi @bksdasukteng, Badan Konservasi Sumber Daya Alam ini menuliskan ungkapan terimakasih.

"Selamat tinggal Matt, terimakasih telah membantu kami, kami begitu bahagia bisa bekerjasama denganmu, sampai bertemu kembali Matt," tulis akun Instagram @bksdasulteng.

Misi penyelamatan tahap satu ini diberhentikan, karena pihak Matt telah melihat gelagat yang aneh dari hewan reptil itu, ia terlihat begitu sangat agresif, ditakutkan apabila misi penyelamatan ini dilanjutkan, buaya berkalung ban bisa saja menyerang warga.

Baca Juga: Perkara Ujaran Ridwan Saidi Sudah Memenuhi Unsur Tindak Pidana, Pihaknya Masih Beri Kesempatan

Untuk itu, ia memberikan ruang kepada buaya berkalung ban tersebut untuk kembali tenang, dan tidak merasa diganggu oleh manusia.

Misi penyelamtan buaya berkalung ban bersama ahli reptil asal Australia ini tidak berakhir sampai disini, rencananya Matt akan kembali ke Palu pada bulan Mei 2020 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Haruna selaku ketua Tim Satgas dalam misi penyelamatan ini.

Mengingat banyaknya orang yang ingin ikut andil dalam misi ini, Haruna mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan sembarangan memilih orang yang tidak ahli ikut dalam misi penyelamatan tersebut.

Pasalnya misi ini dapat menimbulkan resiko, dan paling parah yaitu kematian.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x