PIKIRAN RAKYAT - Warga di sekitar lokasi pembangunan menara/tower seluler tepatnya di RW 10 ,Suket Duwur, Kecamatan Kalijaga, Kota Cirebon, memilih tower tersebut untuk tetap dibangun.
Warga mendukung karena di wilayah tersebut sendiri masih minim akan sinyal provider seluler.
"Hampir semua provider disini sinyalnya kurang bagus," jelas warga setempat Roni saat ditemui tim Pikiran-Rakyat.com pada Minggu, 9 Februari 2020.
Baca Juga: Guna Wujudkan Program Sadesha 2020, Pemerintah Provinsi Jawa Barat Targetkan Cetak 3.000 Hafidz
Mewakili warga lainnya, Roni mengaku tidak ada kepentingan apa-apa atas keinginan warga tersebut. Pasalnya hal itu hanya demi lancaranya jaringan provider di wilayahnya.
"Ketika nanti ada alasan takut ketika musim penghujan, di Indonesia ini memiliki tiga musim yaitu musim hujan, musim panas, dan musim angin artinya tidak selamanya akan ada petir," imbuhnya.
Dalam hal ini, warga meminta kebijakan pihak Dewan Perwakilah Rakyat Daerah (DPRD), karena sebelumnya juga ada warga yang memang melaporkan ketidaksetujuannya.
"Sekarang itu jamannya komunikasi, jadi perlu adanya menara menurut saya sebagai langkah memperlancar sistem jaringan. Baik saat telepon maupun saat menggunakan aplikasi media sosial lainnya," harap Roni.
Diberitakan sebelumnya, bahwa sejumlah warga di RW.10 dan RW.11 berunding dengan pihak DPRD Komisi I, di mana dalam pertemuan tersebut mereka mendesak agar tower seluler tidak dibangun di wilayah RW 10 Suket Duwur.
Mereka beralasan pembangunan yang dilakukan itu akan membahayakan ketika musim hujan yang disertai petir.
Masukan tersebut hingga saat ini masih dikaji pihak DPRD. Pengkajian melingkupi sejauh mana manfaatnya bagi masyarakat setempat.***