Festival Tajug 2019 Dorong Peran Masjid Sebagai Pusat Peradaban

- 25 November 2019, 14:04 WIB
Wakil Presiden terpilih KH Maruf Amin memberikan sambutan pada acara peluncuran buku
Wakil Presiden terpilih KH Maruf Amin memberikan sambutan pada acara peluncuran buku /

CIREBON, (PR).- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong peran masjid sebagai pusat pembinaan, pendidikan dan pemberdayaan umat, untuk mendukung upaya pembangunan.

Masjid juga harus menjadi benteng umat untuk menjadi tempat menebar kasih sayang, penguatan iman, menjaga kerukunan, menciptakan kedamaian dan kesejukan.

Dorongan dan pesan tersebut disampaikan Ma'ruf Amin saat membuka Festival Tajug 2019 di Alun-alun Kasepuhan Jumat (22/11/2019).

Baca Juga: Saluran Air Tertutup, Warga Keluhkan Proyek Pemasangan Jaringan Gas


Festival Tajug dipusatkan di Keraton Kasepuhan. Festival Tajug kedua yang digelar selama tiga hari (22-24/11/2019) ini, akan menampilkan berbagai kegiatan, dari mulai bersih-bersih masjid (BBM), dan sejumlah lomba, lomba azan pitu, hadroh, puji-pujian dan lainnya.

Selain dihadiri sejumlah sultan dari keraton di Nusantara, pembukaan Festival Tajug juga dihadiri perwakilan komunitas muslim dari Tiongkok dan Malaysia.

Dikatakan wapres, Festival Tajug sangat penting artinya, sebagai salah satu upaya mengembangkan peran masjid, bukan hanya sebagai tempat ibadah, namun juga peran sosial dan ekonomi masjid.

Baca Juga: Kerajinan Kerang Asal Cirebon Berjaya di Pasar Global


"Sunan Gunungjati juga mengikuti jejak Rasulullah yang menjadikan masjid, atau masyarakat Cirebon mengenalnya sebagai Tajug, sebagai pusat kegiatan dalam mengembangkan Islam di Jawa Barat," katanya. 

Ma'ruf juga berharap, umat Islam untuk sama-sama ikut mempercepat peran Islam sebagai agama perbaikan.

"Zaman Rasulullah, Islam bisa memperbaiki bangsa Arab dari bangsa jahiliyah, menjadi umat terbaik hanya dalam waktu 23 tahun," katanya.

Baca Juga: 3 Makanan Khas Cirebon dengan Cita Rasa Khas yang Harus Dicoba


Sampai saat ini, negara belum mampu mengambil peran 100 persen dalam menanggulangi kemiskinan. "Sebagai muslim kita memiliki kewajiban atau fardu kifayah dalam ikut membantu yang miskin atau lemah," ungkap Ma'ruf seraya mengutip hadis yang mewajibkan yang kuat wajib membantu yang lemah.

Pada kesempatan tersebut Ma'ruf juga berpesan agar umat bisa menjaga masjid dari khotbah-khotbah atau ujaran yang tidak sesuai ajaran Islam, seperti kebencian, caci maki, fitnah dan sejenisnya.

"Masjid justru harus menjadi benteng umat untuk menjadi tempat menebar kasih sayang, penguatan iman, menjaga kerukunan, menciptakan kedamaian dan kesejukan," paparnya.

Baca Juga: 3 Tempat yang Wajib Dikunjungi Saat ke Cirebon


Sementara itu pada kesempatan memberikan sambutan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melaporkan sejumlah program pembangunan berbasis keagamaan, di tahun pertama pemerintahannya.

Emil mendukung upaya-upaya untuk mendorong peran masjid sebagai pusat peradaban yang sesungguhnya.

Menurutnya, Pemprov Jabar sudah mulai melakukan sejumlah upaya ke arah tersebut. Diantara program-program pembangunan di Jabar yang berbasis masjid yakni, diluncurkannya kredit mesra (masyarakat ekonomi sejahtera). Kredit yang difasilitasi BJB dan BPR itu, sudah memfasilitasi sebanyak 18.000 warga miskin untuk mendapatkan kredit.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x