PR CIREBON - Kebijakan buka tutup jalan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung mendapat banyak protes dari berbagai pihak, sehingga Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengonfirmasi akan segera mengevaluasi kebijakan berpolemik tersebut.
Adapun konfirmasi ini sebagai buntut dari aksi unjuk rasa yang dilakukan pedagang Pasar Baru dengan cara makan di tengah jalan, sebagai bentuk memprotes kebijakan tersebut.
"Ya, kalau protes boleh-boleh saja. Saya sudah bicara kepada gugus tugas harus ada evaluasi," ungkap Oded kepada wartawan di Bandung pada Minggu, 20 September 2020.
Untuk itu, pihaknya bersama tim Gugus Tugas Covid-19 dan unsur forkopimda akan segera membahas hal tersebut.
"Sekarang dievaluasi oleh gugus gugas terkait buka tutup jalan, saya harus ngobrol buka tutup jalan," jelasnya.
Baca Juga: Berawal dari Palsukan Data Reaktif Covid-19, Pelecehan Terjadi di Bandara Soetta saat Rapid Test
Lebih lanjut, Oded mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan menyangkut imbauan pemerintah pusat yang melarang warga memakai masker scuba atau buff karena bahan masker tersebut tipis dan tidak dapat menghalangi debu atau virus menerpa wajah.
"Begini, ke depan harus koordinasi dengan dinas terkait harus dianalisis seperti apa. Gak bisa menyimpulkan hanya statement seseorang, kita jadi bahan pembahasan," tambahnya.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa dengan botram (makan bersama-sama) oleh sejumlah pedagang Pasar Baru guna mengecam kebijakan buka tutup jalan, ternyata banyak dibicarakan warganet di media sosial.
Pasalnya, aksi itu beredar dalam video yang memperlihatkan para pedagang botram di tengah jalan yang sedang ditutup oleh pihak kepolisian.
Usut punya usut, kebijakan buka tutup jalan dianggap semakin merugikan para pedagang yang sudah mulai menggeliat di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).