PR CIREBON - Wali Kota Bogor Bima Arya menilai kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait membawa kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total, bukan merupakan satu-satunya solusi untuk menekan angka penularan Covid-19.
Pasalnya, Bima menyebut masih banyak cara lain yang bisa dilakukan Pemprov DKI menekan laju Covid-19.
"Apakah ada single solution atau metode saya kira tidak, apakah PSBB Total adalah jawaban semuanya? Saya kira juga belum tentu. Kita harus melakukan langkah yang signifikan, iya, bahwa kita harus berkoordinasi, iya. Bahwa selama ini kita tidak cukup kuat, tegas, dan jelas, iya," ungkap Bima Arya dalam sebuah diskusi daring, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Sabtu, 12 September 2020.
Lebih lanjut, pihaknya pun melakukan riset bersama dengan pihak laporcovid-19 dan salah satu NGO Singapura terhadap 21.000 responden warga kota Bogor.
Baca Juga: Penasaran Sikap Anies Baswedan Jika Warga DKI Melawan PSBB Total, Denny: Psikologis Sudah Beda, Pak
Namun hasilnya mengejutkan, mayoritas masyarakat ternyata belum mengetahui lebih jauh tentang Covid-19 dan bahaya terpaparnya.
"Kami baru saja merampungkan survei ke 21.000 responden yang menyebar merata ke seluruh kota Bogor, bekerjasama dengan teman-teman lapor Covid-19 dan NGO Singapura. Mayoritas engga paham apa itu Covid-19, mayoritas warga merasa itu jauh dari Covid-19, dan sedikit dari mereka yang merasa kemungkinannya terpapar," jelas Bima.
Dalam survei itu, juga disebutkan sebanyak 19 persen warga Kota Bogor masih percaya akan teori konspirasi, tetapi setidaknya masih ada sebanyak 29 persen dari responden yang mengaku tidak percaya.
"Lanjut lagi 50 persen warga bingung, bisa iya, bisa enggak tentang teori konspirasi. 90 persen terpapar ekonominya, dan 40 persen kehilangan mata pekerjaannya," papar Bima.
Baca Juga: PSBB Total adalah Peringatan Anies Baswedan untuk Warga Jakarta, DPRD: Jangan Terlena, Biar Ga Parah