500 Penumpang KRL di Stasiun Bogor Jalani Tes Cepat Covid-19, Ternyata Ada yang Reaktif

- 27 Juni 2020, 13:22 WIB
ILUSTRASI rapid test.*
ILUSTRASI rapid test.* /Pikiran-rakyat.com/Amir Faisol/PR

PR CIREBON - Tes cepat Covid-19 dilakukan terhadap ratusan penumpang kereta rel listrik di Stasiun Bogor, Jawa Barat.

Tes tersebut digelar pada Jumat sore, 27 Juni 2020. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyebut, hasil tes cepat tersebut ternyata menunjukkan bahwa di antara penumpang tersebut ada yang hasilnya reaktif. 

"Tes cepat di Stasiun Bogor kemarin sore diikuti 500 orang dan hasilnya delapan orang reaktif," kata Sri Nowo Retno.

Baca Juga: Turuti Dukunnya di Garut, Pedagang Bakso Cuanki Mengaku Ludahi Mangkuk Pembeli untuk Penglaris

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, penumpang KRL yang hasil tes cepatnya positif, kemudian dilanjutkan dengan tes usap yakni pengambilan sampel air liur dan dahak untuk dilakukan uji "polymerase chain reaction" (PCR) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat di Bandung.

"Hasil uji PCR ini akan diketahui dalam tiga hari, apakah hasilnya negatif atau positif," kata Retno dilansir Antara.

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Jawa Barat melakukan tes cepat kepada penumpang KRL di Stasiun Bogor pada Jumat sore.

Baca Juga: KRL Yogyakarta-Solo Siap Beroperasi Gantikan KA Prameks, Netizen: Akan Jadi Kenangan Selamanya

GTPP Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan menyediakan 500 alat tes cepat dan peralatan pengambilan sampel usap kepada penumpang KRL yang baru tiba dari Jakarta.

Para penumpang KRL yang baru tiba di Stasiun Bogor tampak antusias mendaftar dan mengikuti tes cepat itu.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai Ketua GTPP Jawa Barat, saat meninjau pelaksanaan tes cepat di Stasiun Bogor mengatakan GTPP Covid-19 Jawa Barat akan terus melakukan tes cepat secara konsisten di empat lokasi, yakni pasar tradisional, terminal bus, stasiun kereta, dan lokasi wisata, untuk memetakan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Turuti Dukunnya di Garut, Pedagang Bakso Cuanki Mengaku Ludahi Mangkuk Pembeli untuk Penglaris

Ridwan Kami yang akrab disapa Emil menambahkan di stasiun, terutama Stasiun Bogor, ada persoalan yakni adanya pembatasan jumlah penumpang KRL sehingga terjadi penumpukan calon penumpang di Stasiun.

"Sudah dibantu dengan bus bantuan dari DKI Jakarta dan Kota Bogor, tapi belum cukup," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan tes cepat dan usap kepada penumpang KR itu untuk mengetahui peta penyebaran Covid-19.

"Apakah di antara penumpang KRL ada yang positif atau semuanya negatif. Kalau semuanya negatif, kami akan mengusulkan agar kapasitas penumpang KRL bisa ditambah," katanya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x