: Kasus PMK Bikin Galau Pedagang Hewan untuk Kurban

- 24 Mei 2022, 18:57 WIB
Pedagang hewan kurban di Bandung mengurangi stok ternaknya, karena khawatir akan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi./pikiran-rakyat.com
Pedagang hewan kurban di Bandung mengurangi stok ternaknya, karena khawatir akan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi./pikiran-rakyat.com /
 
 
SABACIREBON - Sekitar sebulan lagi, kaum muslimin akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022.
 
Hari Raya Idul Adha identiik dengan hewan kurban. Kebanyakan umat muslim berkurban dengan hewan ternak sapi atau kambing dan domba.
 
Di beberapa daerah di Nusantara ada juga yang berkurban dengan kerbau.
 
Di Tanah Suci Mekkah banyak pula yang berkurban dengan unta.
 
 
Bila di saat Idul Adha ada muslim yang punya rejeki lebih tapi tidak berkurban, maka akan dijauhkan dari surga.
 
Biasanya, saat menjelang Idul Adha seperti ini, pedagang hewan kurban akan bermunculan di sudut sudut kota.
 
Tak sedikit malah mengotori wajah kota.
 
Munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat sejumlah daerah melakukan pengawasan ketat lalu lintas keluar masuk hewan ternak.
 
 
Kepala Bidang Keamanan Pangan DKPP Kota Bandung, drh. Ermariah telah mengimbau para peternak, penjual dan panitia kurban untuk menyediakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan.
 
Surat ini berfungsi sebagai verifikasi jaminan keamanan hewan kurban dari PMK.
 
"Kita memang sudah pakai ini dari dulu. Sekarang lebih diperketat lagi. Izin rekomendasi pengeluaran hewan dari daerah asal dan surat persetujuan dari daerah yang juga akan kita gencarkan lagi," ujar Erma.
 
 
Dengan pengawasan lebih ketat, para peternak di Kota Bandung pun meningkatkan kewaspadaannya.
 
Salah satu peternak di Arcamanik, Bambang Heryanto, mengatakan, belum berani menambah stok sapi di kandangnya.
 
Untuk menjaga sapi yang ada tetap aman dari PMK , Bambang rutin memberikan desinfektan dan vitamin pada sapi sapinya.
 
 
Sebelum PMK, pandemi juga berdampak pada penjualan ternaknya.
 
"Dulu normalnya di sini ada 125 ekor sapi, tapi sekarang cuma 41 ekor. Apalagi ada kasus PMK, jangan jangan semakin berkurang dan membahayakan sapi sapi yang sehat," ujar Bambang.***
 
 
 
 
ReplyForward
 
 
 

 

 

Editor: Aria Zetra

Sumber: Diskominfo Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x