Waspada, Penyakit Mulut dan Kaki Sudah Masuk Jawa Barat

- 14 Mei 2022, 08:27 WIB
Kasus PMK pada Sapi. Harus diperhatikan lalu lintas ternak./pikiran-rakyat.com
Kasus PMK pada Sapi. Harus diperhatikan lalu lintas ternak./pikiran-rakyat.com /
 
 
SABACIREBON - Penyakit mulut dan kuku (PMK) awal Mei 2022 menggemparkan Jawa Timur.
 
PMK menyerang hewan ternak, khususnya sapi.
 
Penyakit yang diakibatkan virus itu, menyebabkan ratusan ekor sapi di sejumlah kabupaten di Jawa Timur, terpapar.
 
Mengantisipasi penularan PMK, DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan) Jawa Barat segera mengambil langkah.
 
 
Kepala DKPP Jabar, M. Arifin Soedjayana, melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota.
 
Kemudian membentuk Tim Unit Respons Cepat PMK.
 
Tim ini bertugas mencegah dan mewaspadai menjangkitnya PMK di Jabar.
 
Selain itu, menurut Arifin, 7 Mei 2012, DKPP Jabar bersama Tim Balai Veteriner Subang mengambil sampel terduga di Garut.
 
Berikutnya diambil juga sampel di Tasikmalaya dan Kota Banjar.
 
 
Setelah timbulnya kasus PMK di Jatim, DKPP Jabar menerima laporan dari ketiga daerah tentang adanya hewan terjangkit PMK.
 
Setelah pemeriksaan sampel, ternyata 100 persen positif PMK.
 
Rinciannya, di Garut yang positif PMK yakni 25 ekor sapi potong, 3 ekor sapi perah, dan 5 ekor kambing.
 
Sedangkan di Tasikmalaya, 18 ekor sapi dinyatakan positif PMK, dan di Banjar 11 ekor sapi positif PMK.
 
Jumlah semuanya 62 ekor hewan ternak.
 
 
Kepala DKPP juga mengadakan rapat koordinasi dengan stakeholder peternakan di Jabar dan melakukan inspeksi ke pasar  hewan Tanjungsari Sumedang dan Manonjaya Tasikmalaya.
 
Selain itu, DKPP  menyusun strategi dan rencana penutupan jalur pengeluaran ternak di pasat ternak, penutupan pemasukan media pembawa dan melakukan pengawasan lalu lintas ternak. Terutama di check point Losari dan Banjar.
 
Hingga Selasa, 10 Mei 2022, DKPP Jabar terus melakukan penelusuran dan pencegahan di sejumlah titik.
 
Arifin menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang atas adanya kasus PMK ini.
 
 
Penyakit ini tidak bisa menular dari hewan ke manusia.
 
Aman dikonsumsi selama dimasaknya benar. Dipasak dengan suhu api di atas 90 derajat.***
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Aria Zetra

Sumber: DKPP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x