” PT. Perumda Silih Asih digabungkan dengan PD SMU maka jadilah PT. SMU, dasarnya itu,” jelas Karna.
Disebutkan Perumda selama perjalanan bisnisnya hanya mengurus apotek, padahal apotek sekarng itu jumlahnya sudah banyak dan tersebar dimana-mana.
“Nampaknya apotek Silih Asih ini kurang begitu mampu bersaing dan munculah apotek-apotek yang lain,” tuturnya.
Baca Juga: SEA Games, Menang 4-0 Timnas Indonesia Paksa Filipina Angkat Koper Dari Arena Sepak Bola
Dicontohkan sekarang saja dokter sudah punya apotek sendiri. Kalau praktek itu tidak perlu menggunakan apotek milik orang lain, malah pake apotek dia sendiri.
Ketika ditanyakan oleh media terkait seberapa banyak modal awal pertama yang digulirkan Pemda Kabupaten Majalengka kepada Perumda Silih Asihyang merugi itu, bupati menjawab:“Saya kurang tahu persis berapa modal yang digulirkan, karena itu kepemimpinan yang lalu ya.Saya tahunya setelah mendapat laporan bahwa PD Silih Asih ini sangat rugi,” tutupnya.*** (Ade Nurhidayat)