Terima Bantuan dari MUJ, Jabar Quick Respon Diminta Lebih Efisien Kelola Dana

- 28 Maret 2020, 13:49 WIB
ILUSTRASI VIRUS CORONA | Kepada tim Pikiran-Rakyat.com, istri Willy Dreeskandar, pasien COVID-19, menceritakan kronologi suaminya meninggal dunia.
ILUSTRASI VIRUS CORONA | Kepada tim Pikiran-Rakyat.com, istri Willy Dreeskandar, pasien COVID-19, menceritakan kronologi suaminya meninggal dunia. /PIXABAY/Alexey_Hulsov


PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menerima bantuan dari PT Migas Hulu Jabar (MUJ) sebesar Rp 1 miliar.

Bantuan ini akan diserahkan kepada Jabar Quick Response (JQR) untuk penanganan Covid-19.

Adapun serah terima bantuan dari salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar itu berlangsung di Gedung Sate pada Jumat, 27 Maret 2020.

Baca Juga: Tiga Orang Terdeteksi Positif Covid-19, 300 Jemaah di Masjid Kebun Jeruk Jakarta Barat Diisolasi

Sejauh ini, Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah menempuh berbagai upaya dalam menangani pandemi global Covid-19 di Jabar.

Oleh karena itu, Setiawan mengapresiasi dukungan dalam bentuk bantuan dari MUJ sebagai kepedulian yang diberikan kepada warga Jabar.

“Semoga semua yang dikontribusikan ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Barat, itu yang penting,” ucap Setiawan.

Dalam acara tersebut, Setiawan turut memaparkan perkembangan penyebaran virus SARS-CoV-2 itu di Jabar. Berdasarkan data per Jumat 27 Maret 2020, pukul 11.00 WIB, sebanyak 78 orang positif Covid-19 di Jabar.

Sedangkan per-tanggal 28 Maret 2020, positif corona di Jawa Barat meningkat menjadi 98 orang, dengan angka kematian mencapai 14 orang dan total sembuh 5 orang. 

Baca Juga: Usai Pulih dari Virus Corona, Tom Hanks dan Istrinya Kembali ke LA

Oleh karena itu, Setiawan pun mengajak warga Jabar untuk disiplin mengikuti arahan pemerintah terkait memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Terutama dengan melakukan social distancing atau jaga jarak.

“Kita harus disiplin diri. Karena salah satu penyelesaian yang cukup efektif yakni social distancing dengan jaga jarak atau di rumah saja untuk mencegah penularan,” ujar Setiawan.

Apabila ada warga yang bekerja di luar kota, Setiawan meminta agar mereka menahan diri untuk pulang kampung. Setiawan menilai kepulangan mereka yang bekerja di DKI Jakarta akan berpotensi besar untuk menularkan virus ke daerah.

“Jangan dulu mudik, jangan dulu piknik, jadi kebijakan bahwa kerja dari rumah ini jangan dimaknai bahwa seseorang bisa bebas pergi kemana saja. Justru harus menahan diri sampai dengan kondisi pulih,”terang Setiawan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Pemprov Jabar pada 28 Maret 2020.

Baca Juga: Dikabarkan Terdapat Masalah pada Pintu, FMC Tarik 268.000 Mobil dari Pasaran

Sedangkan, apabila terdapat warga yang sudah terlanjur pulang kampung. Setiawan mengimbau mereka untuk mengisolasi mandiri, kemudian dilanjutkan dengan memeriksakan diri ke dinas kesehatan setempat.

“Untuk yang sudah terlanjur pulang kampung, tolong isolasi diri dulu saja, di rumahnya, sebelum nantinya harus memeriksakan diri. Tetapi untuk masa- masa di awal ini, isolasi diri saja di rumah masing-masing selama 14 hari,” ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PT MUJ Begin Troys mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) terkait Covid-19 tidak hanya sesuai arahan gubernur. Namun begitu ini juga merupakan panggilan hati bagi MUJ untuk berkontribusi bersama Pemprov Jabar dalam menangani pandemi global ini.

MUJ sendiri merupakan BUMD Jabar yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi migas dan jasa penunjang energi. Sebelumnya, MUJ juga telah memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk penanganan Covid-19 kepada organisasi Jabar Bergerak. 

Baca Juga: Dukung Tenaga Medis RS Gunung Jati Cirebon dalam Tangani Covid-19, IWO dan YANU Salurkan APD

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x