Skenario Pemkot Bekasi Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Siapkan Stadion hingga Asrama Haji

- 27 Maret 2020, 20:59 WIB
TENAGA Medis Kota Bekasi melakukan simulasi rapid test di Stadion Patriot Chandrabaga pada Rabu 25 Maret 2020.*
TENAGA Medis Kota Bekasi melakukan simulasi rapid test di Stadion Patriot Chandrabaga pada Rabu 25 Maret 2020.* /Instagram Humas Pemkot Bekasi/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan tiga lokasi isolasi pasien Covid-19. Ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya lonjakan pasien positif Covid-19 di wilayahnya. Selain itu, menyusul pelaksanaan rapid tes melalui metode dari pintu ke pintu terhadap warga.

"Skenario kita sekarang menyiapkan tiga tempat khusus untuk mengisolasi jika terjadi lonjakan warga yang positif corona," kata Walikota Bekasi Rahmat Effendi pada Kamis, 26 Maret 2020.

Adapun tiga tempat yang disiapkan menjadi tempat isolasi itu adalah Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Islamic Center, dan Stadion Patriot Candrabhaga.

Baca Juga: Konsumsi BBM di Cirebon Turun Drastis karena Warga Tak Keluar Rumah, SPBU Sesuaikan Jam Kerja

Ketiga lokasi itu direncanakan menjadi tempat isolasi. Ini direncanakan bila sembilan rumah sakit rujukan di Kota Bekasi tidak dapat menampung pasien.

"Di RSUD kita sediakan 3 lantai khusus sebanyak 50 tempat tidur, ditambah sarana di 8 RS Swasta, RS Tipe D Pemkot Bekasi untuk menampung warga yang positif," kata Rahmat dalam pernyataan yang dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui Kantor Berita Antara pada 27 Maret 2020.

Sejauh ini, langkah antisipasi lonjakan pasien itu telah diterapkan pemerintah daerah seperti menyiapkan sejumlah tempat tidur serta peralatan medis di tiap ruang Stadion Patriot dan Posko Covid-19 di Kota Bekasi yang akan terpusat di Stadion Patriot.

Baca Juga: Baru Tujuh Pusat Perbelanjaan yang Tutup, Pemkot Bandung Sebar Edaran

Adapun berdasarkan website Kota Bekasi Tanggap Covid-19, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 tercatat sebanyak 179 orang dengan rincian 134 orang proses pemantauan dan 45 selesai pemantauan. Sedangkan, Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 87 orang dengan rincian 74 orang masih dirawat dan 13 orang dinyatakan sehat dan sudah pulang.

Pun begitu, kasus terkonfirmasi Covid -19 masih berada di angka 15 orang yang dinyatakan positif dan semuanya masih dalam perawatan.

"Hingga saat ini belum ada penambahan orang yang positif," ungkapnya.

Baca Juga: Dua Kali Jalani Tes Virus Corona, Ridwan Kamil Beberkan Hasilnya

Bahkan, sehari sebelumnya Pemkot Bekasi juga telah melakukan tes cepat secara massal kepada ratusan tenaga medis dan tim analis di Stadion Patriot Candrabhaga. Pelaksanaan rapid tes itu sebagai ajang simulasi dan pelatihan dari pintu ke pintu yang dilakukan hari ini.

"Tenaga medis diperiksa dulu kesehatannya apakah positif atau negatif sebelum melakukan door to door," kata Rahmat.

Namun demikian, kegiatan tersebut tidak sepenuhnya disambut baik peserta simulasi. Salah seorang dokter berinisial W yang juga peserta tes mengaku kecewa karena tidak menyangka akan dikumpulkan secara massal di satu tempat. Ini berlainan dengan janji Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyatakan akan menggunakan metode drive thrugh.

Baca Juga: Konsumsi BBM di Cirebon Turun Drastis karena Warga Tak Keluar Rumah, SPBU Sesuaikan Jam Kerja

"Kita bingung, alurnya tidak jelas karena info dari Pak Gubernur itu drive thrugh tapi ternyata tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Ini sangat riskan, bukan menyembuhkan tapi justru berpotensi menularkan," ungkapnya.

Terlebih, pelaksanaan rapid tes dihadiri salah satu anggota dewan yang menghadiri Musyawarah Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Musda Hipmi) Jawa Barat.

"Ada anggota dewan yang juga ikut hadir di Musda HIPMI. Yang kita tahu kan kegiatan itu menghasilkan klaster baru penyebaran virus corona di mana Bupati Karawang dan sejumlah tokoh lainnya yang hadir saat ini terkonfirmasi positif,"pungkas W.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x