Terkait Perkembangan Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil Beberkan Empat Kluster Penyebaran

- 25 Maret 2020, 17:00 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil saat menggelar konferensi pers terkait perkembangan terkini COVID-19 di Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (24/3/2020).*
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil saat menggelar konferensi pers terkait perkembangan terkini COVID-19 di Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (24/3/2020).* /HUMAS JABAR

"Sehingga hasilnya kita bisa mengambil keputusan apakah bekerja dan bersekolah di rumah dilanjutkan menambah satu minggu atau bisa kembali lagi ke sekolah atau tempat bekerja dengan tetap menjaga jarak,” imbuhnya.

Baca Juga: Dukung Social Distancing Akibat Covid-19, Kini Tersedia Layanan Home Service

Adapun bagi warga Jabar yang masuk dalam tiga kategori tersebut, bisa mendaftar melalui aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar) atau daftar ke Dinkes kabupaten/kota secara manual.

Namun, kedua pintu pendaftaran ini akan diregistrasi secara digital, sehingga hasil tes pun akan diinformasikan secara digital.

Tak lupa, Kang Emil mengatakan, telah menyediakan 20 ribu test kit untuk tes masif tersebut. Sedangkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menganggarkan Rp48 miliar untuk membeli berbagai alat kesehatan termasuk alat rapid test.

Baca Juga: Refleksi saat Covid-19, Wapres Ma'ruf Amin Sebut Spirit Nyepi Sesuai dengan Social Distancing

“Tantangan terbesar adalah untuk membeli alat pelindung diri (APD), masker, dan alat rapid test. Kita sudah belanjakan Rp 48 miliar sampai hari ini.

"Kita akan siapkan dana sampai Rp 500 miliar, dana itu sedang didiskusikan dengan DPRD (Jabar) untuk dicari sumber-sumbernya,” katanya.

Tindakan Kang Emil ini didasarkan pada arahan Presiden Jokowi yang menegaskan bahwa anggaran dapat diambil dari hal yang tidak prioritas. Dalam arti lain, anggaran kesehatan dapat disiapkan dalam jumlah lebih besar untuk menjadi keselamatan warga RI.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Purwokerto Masuk Zona Merah? Tinjau Penuturan Bupati Banyumas

“Arahan Presiden (Joko Widodo) adalah mengambil dari anggaran-anggaran yang tidak prioritas, di-mayoritas-kan di zona anggaran kesehatan sambil juga menyiapkan dana untuk social safety net terkait subsidi sembako dan subsidi keuangan bagi warga yang terpapar dari sisi kemungkinan menjadi rawan miskin,” tambahnya.

Sementara itu, Kang Emil juga melaporkan, ada tiga kepala daerah di Jawa Barat yang positif Covid-19. Iamengatakan yang paling terbaru adalah Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Cellica dinyatakan positif Covid-19 setelah menghadiri Musda HIPMI Jabar yang berlangsung di Karawang pada 9 Maret lalu.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Situs Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x