Virus Corona Berdampak pada Ekonomi, Kang Emil Minta Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD

- 20 Maret 2020, 08:48 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. /Dok Humas Pemprov Jabar.


PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Dampak Ekonomi dan Penanganan Covid-19 Jawa Barat.

Rakor itu diselenggarakan dengan berlokasi di Bale Pasundan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar, Kota Bandung pada Kamis, 19 Maret 2020.

Dalam rakor tersebut, Kepala KPwBI Jabar Herawanto melaporkan bahwa pertumbuhan Jabar pada 2019 melambat dibanding 2018, yakni sebesar 5,07 persen.

Baca Juga: Hadapi Kemungkinan Terburuk dari Wabah, Ridwan Kamil Siapkan RSHS sebagai Rumah Sakit Khusus Pasien Covid-19

Sedangkan keseluruhan, KPwBI Jabar memperkirakan tahun ini perekonomian provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia ini berada di rentang 4,6 hingga 5,1 persen.

Namun demikian, sejak awal 2020 kondisi ekonomi mendapat tantangan akibat dampak COVID-19.

Inilah yang akan menyebabkan ekonomi di triwulan I 2020 diperkirakan bias ke bawah pada rentang 3,7 hingga 4,1 persen.

"Potensi penurunan utamanya bersumber dari penurunan ekspor, investasi, dan tertahannya konsumsi. Dari sisi lapangan usaha, kinerja sektor industri pengolahan dan perdagangan serta konstruksi cenderung melambat," ujar Herawanto.

Baca Juga: Siap Layani Pasien Covid-19, Rumah Sakit Negeri di Ciayumajakuning Bersinergi Mencegah Wabah Virus Corona

"Sebagai upaya jangka pendek untuk mengurangi perlambatan ekonomi akibat COVID-19, KPwBI Jabar merekomendasikan stimulus ekonomi berupa percepatan belanja fisikal oleh pemerintah daerah, baik provinsi maupun 27 kabupaten/kota se-Jabar," tambahnya.

Herawanto pun berpendapat bahwa industri perbankan di Jabar sudah menerapkan work from home (WFH) bagi sebagian karyawan.

Ini sebagai dukungan profesi perbankan pada agenda pemerintah, yakni social distancing alias jaga jarak interaksi sosial.

Sementara itu, Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. Rina Indiastuti memaparkan, pihaknya berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam penanggulangan Covid-19.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Presiden Amerika Serikat Donal Trump Tak Sadarkan Diri saat Berpidato, Tinjau Kebenaranya

Kolaborasi ini dapat diwujudkan dengan menjadikan RSPU sebagai tempat penampungan dan perawatan pasien, serta mengkaji obat yang dapat menekan penyebaran Covid-19

"Kami melakukan tes lab COVID-19. Selain itu, Rumah Sakit Pendidikan Unpad (RSPU) akan menjadi tempat penampungan dan perawatan pasien. Kami juga melakukan kajian produk obat yang berpotensi mengendalikan Covid-19," tutur Rina.

Menurut Kang Emil, Rakor Dampak Ekonomi dan Penanganan Covid-19 ini penting bagi Pemprov Jabar sebagai pengambil keputusan di daerah.

"Semoga forum ini bisa memberikan rekomendasi sehingga kami, pengambil keputusan, bisa mengambil keputusan yang cepat, akurat, terukur, dan rasional," ucap Kang Emil.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Presiden Amerika Serikat Donal Trump Tak Sadarkan Diri saat Berpidato, Tinjau Kebenaranya

Dalam rakor yang juga diikuti bupati/wali kota se-Jabar atau yang mewakili itu, Kang Emil mengingatkan semua pihak untuk disiplin menerapkan anjuran social distancing.

"Menjaga jarak interaksi sosial (kali ini) sifatnya baru dan tidak semua memahami, jadi tantangan hari ini (terkait COVID-19) bukan perawatan orang sakit, tapi edukasi dan membuat strategi pencegahan penularan," ucap Kang Emil.

Meskipun begitu, Kang Emil tak memungkiri bahwa anjuran bekerja di rumah tidak seluruhnya bisa diterapkan.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x