Kecam Aksi Boikot Produk Prancis, Pimpinan Umat Muslim: Gunakan Islam Demi Keuntungan Politik

- 4 November 2020, 14:18 WIB
Macron dikecam, berikut daftar produk Prancis yang berpotensi diboikot di Indonesia.
Macron dikecam, berikut daftar produk Prancis yang berpotensi diboikot di Indonesia. //FIXPALEMBANG/dok /
PR CIREBON - Sejumlah pemimpin umat Muslim Prancis mengutuk seruan boikot produk-produk Prancis di beberapa negara Muslim sebagai  bentuk protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
 
Mereka menyebut bahwa aksi boikot tersebut merupakan tindakan yang tidak dibenarkan dan menuduh pihak yang memimpin aksi boikot karena "menggunakan Islam untuk keuntungan politik".
 
"Ada kalanya kami harus menunjukkan solidaritas dengan negara kami yang telah mengalami serangan yang tidak dapat dibenarkan dalam beberapa pekan terakhir," tulis Pimpinan tiga masjid besar dan tiga asosiasi Muslim dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari France24.
 
 
Mereka mengatakan bahwa hukum Prancis "memberi banyak ruang untuk kebebasan berekspresi" dan memberi warga hak "untuk percaya atau tidak."
 
Para pemimpin Masjid Agung Paris, Lyon dan pulau Reunion di Mediterania Prancis, bersama dengan para pemimpin dari tiga kelompok Muslim juga mengutuk terorisme "dan segala bentuk kekerasan atas nama agama kami".
 
Mereka juga menyatakan kemarahannya atas "seruan pembunuhan yang dilancarkan oleh para oknum pemimpin" yang merujuk pada tweet dari Perdana Menteri Malaysia.
 
PM Malaysia Mahathir Mohamad dalam kicauannya di Twitter menyebut bahwa Muslim memiliki "hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis."
 
 
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan dari komentar Presiden Emmanuel Macron atas hak untuk menayangkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad, sebuah tindakan yang membuat guru sekolah Prancis Samuel Paty dibunuh.
 
Puluhan ribu orang mengambil bagian dalam demonstrasi anti-Prancis lebih lanjut di Bangladesh dan Indonesia pada hari Senin, 1 November 2020.
 
Turki, Suriah, Mali dan Jalur Gaza juga melakukan protes dengan melakukan boikot sejumlah produk asal Prancis.
 
Macron berusaha meredakan ketegangan dengan mengatakan ke media bahwa dia memahami bahwa kartun itu mengejutkan banyak orang.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x