AS-Tiongkok Terus Bersaing hingga Korea Terjebak dalam Perang Digital Verbal

- 27 Oktober 2020, 10:46 WIB
Xi Jinping Presiden China: AS dan Tiongkok semakin memanas hingga menyebabkan Korea terjebak dalam perang digital verbal, jubir Menlu AS justru berterimakasih pada BTS
Xi Jinping Presiden China: AS dan Tiongkok semakin memanas hingga menyebabkan Korea terjebak dalam perang digital verbal, jubir Menlu AS justru berterimakasih pada BTS /Pikiran-rakyat.com

PR CIREBON - Definisi Presiden Tiongkok Xi Jinping tentang Perang Korea telah mendorong Washington untuk membalas, meningkatkan kekhawatiran tambahan bahwa persaingan dua kekuatan super menciptakan versi verbal dan dunia maya dari Perang Dingin yang baru di sini.

Xi menyebut Perang Korea sebagai perang melawan penjajah imperialis dalam pidatonya baru-baru ini di Beijing, menandai peringatan 70 tahun masuknya Tiongkok ke dalam perang dan mengagungkan partisipasinya.

"PKC (Partai Komunis China) mengklaim perang baru saja pecah 70 tahun yang lalu. Faktanya, Korea Utara menginvasi Korea Selatan pada tanggal 25 Juni 1950 dengan dukungan Mao. Ketika negara-negara bebas melawan, PKC mengirim ratusan ribu pasukan menyeberang Yalu, menjamin kehancuran Semenanjung Korea," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, di Twitter, Sabtu 24 Oktober 2020.

Baca Juga: Iran Tuduh Prancis Menyulut Ekstremisme Setelah Macron Bela Penerbitan Kartun Menggambarkan Nabi

Ortagus sebelumnya memposting tweet lain tentang masalah sejarah, ketika media Tiongkok mengkritik pernyataan boyband K-pop BTS tentang Perang Korea awal bulan ini bahwa mereka akan mengingat sejarah rasa sakit yang dibagikan Korea Selatan dan AS dan pengorbanan orang-orangnya.

"Terima kasih BTS untuk pekerjaan Anda yang sedang berlangsung mendukung hubungan AS-ROK yang positif," katanya. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Korea Times, Selasa 27 Oktober 2020.

Menambahkan kontroversi adalah pesan layanan jejaring sosial oleh anggota grup K-pop Tiongkok, yang memposting pesan dan tagar yang sejalan dengan pidato Xi.

Baca Juga: Korupsi Jiwasraya, Benny Tjokrosaputra Divonis Penjara Seumur Hidup dan Denda Rp6,07 Triliun

Banyak orang Korea yang menunjukkan rasa frustasi atas postingan tersebut, dan sebuah petisi online diunggah di situs web Cheong Wa Dae, Sabtu, menyerukan kepada pemerintah untuk membatasi aktivitas penyanyi semacam itu di Korea karena mereka memutarbalikkan sejarah.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: koreatimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x