PBB Sponsori Perundingan Libya, Pasukan Saingan Resmi Tandatangani Gencatan Senjata Permanen

- 24 Oktober 2020, 17:04 WIB
LOGO PBB.* KEMLU
LOGO PBB.* KEMLU /

PR CIREBON - Pasukan saingan di Libya telah menyetujui gencatan senjata permanen di seluruh negeri termasuk kepergian semua pejuang asing dan tentara bayaran dari negara itu selama minimal tiga bulan.

"Ini adalah hari yang baik bagi rakyat Libya," kata Stephanie Williams, penjabat kepala misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian.

Dia menambahkan bahwa dia menghormati keberanian dan patriotisme para negosiator yang membuat kesepakatan pada pembicaraan yang disponsori PBB di Jenewa antara perwira militer yang mewakili pasukan di timur dan barat negara itu.

"Para pihak telah menandatangani perjanjian permanen seluruh negeri dengan segera," kata Williams.

Baca Juga: Julukan Delegasi Indonesia ke Tiongkok, Luhut: Alien Pakai Masker, Warga Lokal Sudah Suntik Vaksin

“Para pihak setuju untuk keberangkatan semua tentara bayaran dan pejuang asing dari wilayah Libya, udara, darat dan laut selama tiga bulan. Pelatih militer juga akan pergi,” tambahnya.

Williams mengatakan tujuannya sekarang adalah untuk mengintegrasikan kembali angkatan bersenjata ke dalam satu badan, dan ini akan dimulai dengan kategorisasi dan identifikasi semua unit bersenjata, apakah terintegrasi atau tidak dalam pasukan utama di kedua sisi.

Meskipun telah ada gencatan senjata de facto di lapangan, skala gencatan senjata yang diumumkan dan rencana untuk menyatukan polisi dan pasukan keamanan ke dalam pusat operasi gabungan adalah kemajuan yang luar biasa, setidaknya di atas kertas. Garis depan utama adalah antara Sirte di pantai dan Al Jufrah di Libya tengah.

Baca Juga: PBNU Apresiasi Bareskrim Polri usai Gus Nur Ditangkap, Rumadi: Jangan Ragu, Lakukan Tindakan Hukum

Gencatan senjata tersebut mencakup pembukaan penuh rute darat dan udara, upaya untuk mengekang ujaran kebencian, pertukaran tahanan dan rencana untuk merekonstruksi Petroleum Facilities Guard, sebuah perusahaan minyak dan badan milisi yang terkait dengan panglima perang timur Jenderal Khalifa Haftar yang dipandang sebagai ancaman terhadap aliran minyak yang stabil dari Libya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x