Lebih Awal Digunakan di Amerika, FDA Setuju Antivirus Remdesivir Jadi Obat Pasien Covid-19

- 24 Oktober 2020, 05:00 WIB
Ilustrasi Obat Remdesivir.* /USA Today/
Ilustrasi Obat Remdesivir.* /USA Today/ /


PR CIREBON - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) pada Kamis menyetujui obat antivirus remdesivir sebagai pengobatan untuk pasien dengan Covid-19 yang memerlukan rawat inap.

Diberikan melalui IV, remdesivir bekerja untuk menghentikan replikasi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, menurut produsen obat tersebut, Gilead Sciences, Inc. yang berbasis di California. Sebelumnya diizinkan oleh FDA untuk penggunaan darurat untuk mengobati Covid-19, obat tersebut sekarang menjadi pengobatan Covid-19 pertama dan satu-satunya yang disetujui di Amerika Serikat, kata Gilead dalam rilisnya.

“Sejak awal pandemi Covid-19, Gilead telah bekerja tanpa henti untuk membantu menemukan solusi untuk krisis kesehatan global ini,” kata CEO Gilead Daniel O'Day dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari USA Today.

Baca Juga: Dapat Menjaga Keselamatan, Pimpinan Pondok Pesantren Sebut Protokol Kesehatan Jadi Ibadah Baru

“Sungguh luar biasa berada di posisi saat ini, kurang dari satu tahun sejak laporan kasus paling awal dari penyakit yang sekarang dikenal sebagai Covid-19, dengan memiliki FDA-pengobatan yang disetujui di AS yang tersedia untuk semua pasien yang membutuhkan,” sambungnya.

Obat tersebut memotong waktu pemulihan menjadi lima hari, dari rata-rata 15 hari menjadi 10 hari, dalam sebuah penelitian besar yang dipimpin oleh Institut Kesehatan Nasional AS.

Itu telah diizinkan untuk digunakan dalam keadaan darurat sejak musim semi.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Sumbar, Dipastikan KPU Tetap Bisa Mencoblos di Pilkada Serentak

Presiden Trump dirawat dengan remdesivir ketika dia dirawat di rumah sakit karena Covid-19 awal bulan ini.

Remdesivir menerima dukungan yang dijaga pada bulan April dari Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular di Institut Kesehatan Nasional, ketika diumumkan sebagai alat baru dalam memerangi virus pada konferensi pers presiden.

Obat tersebut juga dikenal dengan nama mereknya Veklury.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Korban Wanita dalam Mobil Terbakar di Jawa Tengah

"Di Amerika Serikat, Veklury diindikasikan untuk orang dewasa dan pasien anak-anak (berusia 12 tahun ke atas dan beratnya setidaknya 40 kilogram) untuk pengobatan Covid-19 yang memerlukan rawat inap," kata Gilead dalam pernyataannya.

"Veklury hanya boleh diberikan di rumah sakit atau dalam pengaturan perawatan kesehatan yang mampu memberikan perawatan akut yang sebanding dengan perawatan di rumah sakit rawat inap," ujar Gilead.

Kepala petugas medis Gilead, Dr. Merdad Parsey, mengatakan bahwa "kami sekarang memiliki pengetahuan yang cukup dan seperangkat alat yang terus berkembang untuk membantu memerangi Covid-19".

Baca Juga: Sukseskan PEN, Menkeu Imbau Pemerintah Pusat dan Daerah Tingkatkan Penyerapan Anggaran

Obat tersebut disetujui atau memiliki otorisasi sementara di sekitar 50 negara, katanya.

Sebuah penelitian besar terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini menemukan bahwa remdesivir tidak berpengaruh pada kematian, kebutuhan ventilasi atau lama rawat inap, meskipun beberapa mengkritik penelitian tersebut.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: USA Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x