Iran dan Rusia Diam-diam Kerja Sama, Intelejen AS: Ganggu Pilpres AS 2020 dengan Email Palsu

- 22 Oktober 2020, 15:42 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat kampanye Pilpres
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat kampanye Pilpres /Twitter/@LaMere_Sup
PR CIREBON - Amerika Serikat menyebut bahwa Rusia dan Iran sedang kerja sama untuk berusaha mengganggu pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat pada 3 November mendatang.
 
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Direktur Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat John Ratcliffe dalam sebuah konferensi pers pada Rabu, 21 Oktober 2020. Pihaknya meyakini bahwa Iran dan Rusia telah mendapatkan informasi mengenai data para pemilih.
 
"Kami telah memastikan bahwa beberapa informasi pendaftaran pemilih telah diperoleh oleh Iran, dan secara terpisah, oleh Rusia," kata Ratcliffe, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
 
 
Ratcliffe mengacu pada sebuah email palsu yang didapatkan sebagian warga AS pada Rabu, 21 Oktober 2020. Email itu ditulis agar terlihat seperti berasal dari kelompok Proud Boys yang proTrump.
 
"Kami sudah melihat Iran mengirimkan surat-surat elektronik palsu yang dirancang untuk mengintimidasi para pemilih, menghasut kerusuhan sosial, dan merugikan presiden Trump," ujar Ratcliffe.
 
Email tersebut sedang diselidiki, dan satu sumber intelejen mengatakan masih belum jelas siapa yang berada di balik aksi pengiriman surat itu.
 
 
Beberapa email disertai dengan sebuah video, yang kebenarannya ditepis oleh para ahli. Video itu menunjukkan bagaimana sebuah surat suara palsu dapat dikirimkan.
 
Badan-badan intelijen AS sebelumnya memperingatkan bahwa Iran mungkin ikut campur untuk membahayakan posisi Trump.
 
Para pakar di luar badan intelijen mengatakan bahwa jika Ratcliffe benar, Iran akan berusaha membuat citra Trump terlihat buruk di mata masyarakat Amerika Serikat.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x