Kekurangan Obat Covid-19, Eropa Beli Remdesivir Gilead untuk Pasokan Warganya

- 8 Oktober 2020, 19:29 WIB
Ilustrasi obat.*
Ilustrasi obat.* /Pexels./

PR CIREBON - Eropa yang sedang berjuang untuk memasok satu dari dua obat yang disetujui untuk mengobati pasien Covid-19 yaitu remdesivir. Perusahaan biofarmasi Gilead Sciences mengatakan telah setuju untuk menjual hingga 500 ribu rangkaian obat anti virus tersebut ke benua itu, Kamis 8 Oktober 2020.

Kesepakatan itu akan mencakup pembelian obat selama enam bulan ke depan untuk 27 negara Uni Eropa (EU), Inggris, enam negara Balkan, serta negara-negara area ekonomi Eropa lainnya yaitu Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia.

Stok global obat tersebut diamankan seluruhnya oleh Amerika Serikat, sehingga beberapa negara Eropa mengalami kekurangan obat. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Jokowi Kabur ke Kalimantan saat Demo Membara di Istana, Rizal Ramli: Katanya Pemberani, Temui Dong

Sebagai salah satu negara dengan jumlah infeksi tertinggi di Eropa, Spanyol memiliki hampir 10.700 orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, Selasa 6 Oktober 2020.

Pembayaran akan dilakukan oleh negara yang membutuhkan obat tersebut. Perjanjian tersebut mencakup opsi untuk memperpanjang jangka waktu.

Komisi Eropa yang mengawasi pembelian bersama vaksin di EU, setuju untuk menambah 30.000 program pengobatan awal dengan tambahan dosis untuk mencakup 3.400 pasien saja.

Gilead mengatakan perjanjian baru itu menggantikan kesepakatan awal yang dibiayai oleh Instrumen Dukungan Darurat Komisi Eropa dan dimaksudkan untuk memasok dari Agustus hingga Oktober. Pesanan itu akan mulai dipenuhi Senin, 12 Oktober 2020.

Baca Juga: Jakarta Membara Demo Anarkis Tolak UU Omnibus Law, Gedung Kementerian ESDM Dirusak Amuk Massa

Komisi Eropa juga tengah mempersiapkan prosedur pengadaan bersama lebih lanjut untuk peralatan yang dibutuhkan selama pandemi yaitu pembawa vaksin, wadah limbah, alat suntik, alat pelindung diri, dan bahan anestesi habis pakai.

Perusahaan itu juga berada dalam tahap akhir pengadaan obat-obatan untuk unit perawatan intensif.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x