PR CIREBON - Otoritas kesehatan Korea Selatan memeperingatkan soal peningkatan mutasi galur (strain) dari virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.
"Jenis mutasi Covid-19 melanda Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah semakin banyak ditemukan," sebut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).
Namun, para pejabat menambahkan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mutasi itu bersifat lebih menular.
Baca Juga: Tidur Ternyata Mampu 'Membersihkan' Otak, Salah Satunya Turunkan Risiko Demensia
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Yonhap News Agency, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, Korea Selatan telah mendeteksi galur GH dari virus yang paling umum terjadi di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah.
Otoritas kesehatan Korea Selatan pertama kali menemukan jenis ini pada April 2020 lalu.
Pejabat di pusat kendali penyakit menambahkan bahwa jenis mutasi ini menyumbang sekira 77,4 persen dari 685 pasien yang diperiksa.
Baca Juga: Sering Mengalami Insomnia? Hati-hati Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung dan Risiko Stroke
Sebelumnya, Korea Selatan mencatat angka penambahan kasus Covid-19 tertinggi sejak Maret, pada Minggu, 23 Agustus 2020, akibat penularan yang terjadi pada klaster jemaat gereja di Seoul yang menghadiri aksi unjuk rasa.