PR CIREBON - Kebanyakan rumah sakit di dunia kewalahann dengan tumpukan pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap hingga buat tenaga medis bekerja tanpa henti.
Namun rupanya, hal ini akan berbanding 180 derajat berbeda di Bangladesh. Tepatnya, berbagai rumah sakit di wilayah Dhaka justru alami kekosongan tempat tidur.
Ini seolah menentang mayoritas orang-orang di seluruh dunia ingin sembuh dari Covid-19 hingga sanggup memenuhi berbagai sudut rumah sakit.
Baca Juga: Mikro Droplet Covid-19 Lebih Berbahaya dan Tak Bisa Dicegah Faceshield, Yuri: Masker, Lebih Baik
Saat ini, warga Dhaka lebih memilih untuk kehilangan nyawa di rumah sendiri daripada harus dibawa ke rumah sakit.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, ini terbukti dengan ribuan tempat tidur di rumah sakit Bangladesh, kosong tak terisi pasien meski angka pasien Covid-19 negara itu terus meningkat.
Melansir dari World O Meter per Senin, 13 Juni 2020, Bangladesh telah mencatatkan 183.795 kasus positif Covid-19 dengan rata-rata 3.000 penambahan kasus baru setiap harinya. Jumlah pasien yang meninggal pun telah mencapai 2.352 orang.
Baca Juga: Netizen Indonesia Naik Pitam, Media Tiongkok Sebut Batik sebagai Kerajinan Tradisional Asli Tiongkok
Bertentangan dengan data itu, jumlah pasien di rumah sakit yang tertampung di Ibu Kota Dhaka tercatat hanya 4.750 dari 6.305 tempat tidur yang tersedia.
Artinya, lebih dari 1500 tempat tidur ditelantarkan begitu saja lantaran tak ada pasien yang mau dirawat.