PR CIREBON - Direktur FBI, Christopher Wray mengungkapkan agen-agen Tiongkok telah mengejar ratusan warga negaranya yang tinggal di AS dalam upaya untuk memaksa mereka kembali, sebagai bagian dari kampanye global melawan diaspora negara itu.
Fox Hunt diluncurkan enam tahun lalu oleh Presiden Xi Jinping, seolah-olah mengejar pejabat korup dan eksekutif bisnis yang melarikan diri ke luar negeri.
Beijing telah merayakan keberhasilan yang diklaimnya, mempublikasikan kembalinya ratusan buron ekonomi, dan mengeluarkan daftar buron mereka yang masih buron. Pemerintahan Obama mengeluhkan kegiatan agen rahasia pada tahun 2015
Wray mengatakan tujuan utama operasi sekarang adalah untuk menekan perbedaan pendapat di antara diaspora.
Baca Juga: Diklaim Nenek Moyang Hiu, Fosil Ikan Predator Raksasa Berusia 270 Tahun Ditemukan di Laut Patagonian
"Tiongkok menggambarkan Fox Hunt sebagai semacam kampanye anti-korupsi internasional. Bukan itu. Sebagai gantinya, Fox Hunt adalah upaya besar-besaran oleh Xi untuk menargetkan warga negara Tiongkok yang dia lihat sebagai ancaman dan yang tinggal di luar Tiongkok, di seluruh dunia," ujar Wray, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian.
Yang dimaksud oleh Wray adalah rival politik, pembangkang, dan kritik yang berusaha mengungkap pelanggaran HAM Tiongkok yang luas.
"Ratusan korban Fox Hunt yang mereka targetkan tinggal di sini di Amerika Serikat, dan banyak di antara mereka adalah warga negara Amerika atau pemegang kartu hijau. Pemerintah Tiongkok ingin memaksa mereka untuk kembali ke Tiongkok, dan taktik Tiongkok untuk mencapai itu mengejutkan.
Baca Juga: Positif Covid-19 Sentuh Angka 3 Juta, Sejumlah Rumah Sakit di Amerika Serikat Mulai Kewalahan