Ungkap Eksploitasi Bayi Gajah di Atraksi Thailand, dari Diikat Rantai hingga Ditusuk Logam Berduri

- 29 Juni 2020, 11:06 WIB
SEORANG pawang yang tengah menyiksa gajahnya,*
SEORANG pawang yang tengah menyiksa gajahnya,* /The Independent/

Bayi gajah yang terlihat lucu dari luar, ternyata harus melalui penderitaan dengan luka terbuka akibat penusukan.

Baca Juga: Hanya Butuh Rp6 Triliun untuk Kuasai Indonesia, Refly Harun: Sudah Kena Semua, Murah Banget

Bahkan, bayi gajah harus menampilkan atraksi hebat dalam kondisi yang penuh tekanan, sehingga pengunjung hanya mengetahui betapa lenturnya bayi gajah dalam atraksi itu.

"Hewan (gajah) ditakdirkan untuk hidup menderita dan kebrutalan di belakang layar, dieksploitasi secara kejam sebagai penghibur dengan kedok kesenangan yang tidak bersalah bagi pengunjung," jelas Audrey.

Dalam arti lain, para pengunjung pertunjukan telah ditipu untuk percaya bahwa selama ini terjalin ikatan kuat antara pawang dengan gajahnya, sehingga membantu gajah itu terlihat pintar dalam sebuah pertunjukan.

Baca Juga: Mendahului Keputusan Arab Saudi, Otoritas Kerajaan: Indonesia yang Pertama Dukung Pembatasan HajI

Sedangkan tercatat selama ini, sudah ada sekitar 2.800 gajah tawanan yang dieksploitasi dengan menjalani pelatihan kejam dalam beberapa penangkaran di seluruh Thailand.

Untuk itu, WAP menyerukan perombakan atau revisi total kebijakan tentang satwa liar di Thailand dengan tujuan utama untuk mengakhiri perdagangan satwa liar dalam segala bentuknya.

Perombakan kebijakan itu dapat dilakukan dengan melepaskan gajah tawanan ke sebuah penangkaran yang dijaga ketat. Ini lebih baik daripada dilepaskan ke alam liar yang mungkin akan diburu kembali.

Baca Juga: Nakes Asyik Dangdutan di Wisma Atlet, Anji: Tak Berjarak, Apakah Memang Mau Saling Menularkan?

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x