Kebobrokan Mental Diungkap usai Bunuh Diri, Istri Prajurit: Berapa Banyak Lagi yang Perlu Mati?

- 28 Juni 2020, 18:03 WIB
ILUSTRASI tentara, prajurit.*
ILUSTRASI tentara, prajurit.* /PIXABAY/

“Kementerian Pertahanan itu menyangkal. Suami saya meminta bantuan tetapi dia diabaikan. Berapa banyak lagi prajurit dan veteran yang perlu mati? Perilaku Departemen Perindustrian adalah sebuah skandal dan Pemerintah harusnya malu pada dirinya sendiri," ujar Sammi yang merupakan ibu dari tiga anak itu.

Lebih dari itu, ia pun membeberkan bahwa kebanyakan para prajurit yang mengalami trauma mental, justru akhirnya malah dipecat.

Baca Juga: Gumpalan 'Salju' Warnai CFD BKT, Pengunjung: Unik Buat Difoto

“Pesan saya kepada Departemen Pertahanan adalah tolong jangan mengandalkan badan amal untuk menangani masalah kesehatan mental, itu tugas Anda," ujar Sammi.

Selain itu, ia pun menyoroti pada kebanyakan istri dari para prajurit yang harus menerima kenyataan pahit ini.

“Suamiku harus hidup hari ini. Akan ada istri-istri Angkatan Darat yang berpikir bahwa suami mereka baik-baik saja tetapi yang berencana untuk bunuh diri. Kementerian Pertahanan bersikap seolah-olah ini bukan masalah,” ujarnya.

Baca Juga: Dituduh Hancurkan Tradisi dengan Aksi Amoral, Penari Perut di Mesir Divonis 3 Tahun Penjara

Sementara itu, mendiang Ferguson sendiri diketahui mendapatkan kesehatan mentalnya terganggu usai ia melihat rekannya, prajurit Mathew Talbot (22) harus merasakan diinjak-injak sampai mati oleh seekor gajah tahun lalu.

Ferguson tentu bersedih karena ia sempat berjuang mati-matian untuk membuat Talbot tetap hidup selama operasi anti-perburuan tentara Inggris di Malawi.

“Ketika dia kembali ke rumah dia merasa tegang dan saya mendorongnya untuk pergi ke dokter Angkatan Darat," ujar Sammi.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x