Kebobrokan Mental Diungkap usai Bunuh Diri, Istri Prajurit: Berapa Banyak Lagi yang Perlu Mati?

- 28 Juni 2020, 18:03 WIB
ILUSTRASI tentara, prajurit.*
ILUSTRASI tentara, prajurit.* /PIXABAY/

PR CIREBON - Aksi bunuh diri dalam lingkungan militer cukup sering terdengar di Inggris, terutama di Pangkalan Militer Leuchars yang dalam setahun bisa lebih dari tiga orang memilih mengakhiri hidupnya.

Salah satunya adalah Staf Sersan Jamie Ferguson (36) yang memutuskan menembak dirinya sendiri di sebuah pangkalan militer sekitar 11 hari yang lalu.

Bahkan ia sempat mencurahkan keluhan hidupnya dalam sebuah video yang sengaja direkamnya sendiri.

"Saya meminta bantuan tetapi tidak ada yang mendengarkan, mereka tidak mengerti," bunyi dalam video tersebut, seperti dikutip dari situs The Sun.

Baca Juga: Satu-satunya Wakil Indonesia, AS Akui Teknologi Pupuk Batu Bara Buatan Lokal hingga Beri Hak Paten

Padahal selama ini, Ferguson terkenal pernah menyelamatkan ratusan nyawa dan seorang prajurit di berbagai pertempuran di Afghanistan dan Irak.

Atas aksi bunuh dirinya ini, ia mencatatkan diri sebagai bunuh diri militer ketiga di Pangkalan Militer Leuchars, Fife. Sedangkan, selama lockdown ia termasuk 14 orang personel layanan dan veteran yang bunuh diri.

Pun begitu, Sammi (50) yang mengetahui penyebab kematian suaminya segera menuntut Kementerian Pertahanan (Dephan) dan Pemerintah untuk bertanggung jawab atas lonjakan bunuh diri tersebut.

Baca Juga: Susul Unilever Dukung LGBT, Instagram Kian Berani Tunjukkan Fitur Pride dan Hashtag Pelangi

Sammi pun juga memahami Ferguson sagat terbebani dengan gangguan mentalnya tersebut. Pada dasarnya, suaminya itu hanya berharap mendapatkan semangat dari badan pertahanan yang menaunginya itu, tetapi yang terjadi hanya rasa tak peduli.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x