PR CIREBON - Tiongkok disebut sebagai ancaman terbesar Amerika Serikat (AS) sejak perang dingin karena memiliki aktifitas partai yang mencurigakan
Secara lengkap, ini dijelaskan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) AS, Christopher Wray bahwa partai komunis nampak aktif memata-matai negara-negara Fortune 100 dan mencoba mempengaruhi politik AS.
"Tidak ada negara yang menghadirkan ancaman yang lebih luas atau lebih komprehensif terhadap inovasi Amerika, keamanan ekonomi kita, dan ide-ide demokrasi kita," ungkap Christopher Wray seperti dikutip dari Fox News.
Baca Juga: Berbahaya Bagi Manusia, Pemanasan Global Justru Mudahkan Penguin Antartika dalam Mencari Makan
Selama ini, FBI memiliki lebih dari 2.000 penyelidikan aktif yang terkait ke rezim di Tiongkok.
Adapun hasilnya nampak ada peningkatan penyelidikan spionase sekira 1.300 persen ke wilayah Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir.
Lebih lanjut, ia mengatakan FBI membuka investigasi kontra-intelijen baru yang mengikat kembali ke Tiongkok setiap 10 jam.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Drama Korea Penuh Kegelisahan dan Romansa Masa Kuliah
Sedangkan lewat Kementerian Kehakiman AS pada akhir 2018, terungkap sebuah peluncuran program dengan tajuk “Inisiatif Tiongkok” yang bertugas menindak pencurian rahasia dagang AS yang disponsori Tiongkok dan kegiatan pengaruh asing oleh Beijing.
Dalam data yang diungkap Christopher Wray, kampanye “spionase ekonomi” yang dibuat Partai Komunis Tiongkok tidak hanya mengandalkan pejabat pemerintah tradisional, tetapi juga pada “kolektor nontradisional" yang diberi insentif untuk mencuri data sensitif, teknologi, dan inovasi Amerika Serikat.