PR CIREBON - Presiden Amerika Serikat (AS) pernah gencar mempromosikan keampuhan obat hidroksiklorokuin untuk para pasien corona.
Bahkan, Trump juga mengklaim hidrosiklorokuin jadi obat penawar paling potensial untuk bunuh virus corona.
Lebih detail, pada Maret lalu, Trump mengatakan dengan gamblang bahwa obat tersebut bisa menjadi salah satu perubahan besar dalam sejarah medis, saat penggunaannya digabungkan dengan antibiotik azithromycin.
Baca Juga: Ulang Tahun Istimewa Presiden Jokowi, Rayakan Usia ke-59 Bersamaan dengan Gerhana Matahari Cincin
Kemudian berlanjut pada Juni, Trump tetap yakin dan secara mengejutkan mengumumkan dirinya juga mengonsumsi hidrosiklorokuin sebagai langkah pencegahan.
Ini tepat dilakukan Trump usai dua ajudan Gedung Putih terbukti positif corona.
Namun seiring berjalannya waktu, Trump menemukan bukti yang menyatakan obat itu tidak manjur, meski tidak berbahaya juga.
Baca Juga: Hilangkan 5 Zona Merah, Jawa Timur Sisakan 7 Daerah Parah Corona dengan Surabaya Jadi Tertinggi
Tepatnya dua pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) resmi menghentikan penelitian hidroksiklorokuin sebagai obat corona, sekaligus meminta masyarakat dunia menghentikan pemberiannya pada pasien Covid-19 di RS.
Akhirnya, penggunaan hidroksiklorokuin sebagai salah satu terapi bagi pasien Covid-19 di AS, resmi dihentikan.