Presiden Ukraina : Hanya Putin yang Bersedia ia Temui dengan Hanya Isu Mengakhiri Perang

- 24 Mei 2022, 11:37 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy /

SABACIREBON- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meyebutkan,  bersedia menemui Presiden Putin, satu-satunya pejabat Rusia yang ia ingin temui untuk mendiskusikan upaya mengakhiri perang.

Saat berbicara kepada peserta World Economic Forum di Davos pada Senin (23/5), melalui tautan video Zelenskyy juga mengatakan bahwa mengatur setiap pembicaraan dengan Rusia menjadi lebih sulit mengingat apa yang dia katakan sebagai bukti tindakan Rusia terhadap warga sipil di bawah pendudukan.

Baca Juga: Inilah Film Terlaris di Era PandemiBaca Juga: Inilah Film Terlaris di Era Pandemi

"Presiden Federasi Rusia yang memutuskan semuanya. Jika kita berbicara tentang mengakhiri perang ini tanpa dia secara pribadi, keputusan itu tidak dapat diambil," kata Zelenskyy melalui seorang penerjemah.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk menurunkan kemampuan militer Ukraina.

Zelenskyy mengatakan penemuan pembunuhan massal di daerah-daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia pada awal perang, khususnya di luar Kiev, membuat lebih sulit untuk mengatur pembicaraan dan dia akan mengesampingkan diskusi dengan pejabat lain.

Baca Juga: Foto-foto PM Inggris Gelar Pesta Minum di Downing Street 10 Viral, Ia pun Diminta Mundur

"Saya tidak bisa menerima pertemuan dengan siapa pun yang datang dari Federasi Rusia selain presiden. Dan hanya dalam kasus ketika ada satu isu yang jelas: menghentikan perang. Tidak ada alasan untuk pertemuan lain," ujar dia seperti dilansir Antara.

Perunding Rusia dan Ukraina telah mengadakan pembicaraan sejak pasukan Rusia menyerbu Ukraina pada akhir Februari, tetapi kedua belah pihak mengatakan pembicaraan terhenti.

Zelenskiy mengatakan kepada televisi Ukraina pekan lalu bahwa tidak mungkin menghentikan perang tanpa melibatkan semacam diplomasi.

Baca Juga: Pelat Nomor Kendaraan Berubah Menjadi Dasar Putih Tulisan Hitam, Mulai tahun Ini

Zelenskyy juga mengatakan bahwa perang harus dibayar mahal dengan banyak nyawa di pihak Ukraina.

Pasukan negara itu menunjukkan kemajuan, terutama di dekat kota kedua Kharkiv, tetapi situasi paling berdarah tetap ada di Donbas, di mana Ukraina kehilangan terlalu banyak orang.

Baca Juga: Gitar Kidal Kurt Cobain Saat Membawakan Smells Like Teen Spirit Laku Rp 65 Miliar

Dia menambahkan bahwa setiap gagasan untuk memulihkan secara paksa semenanjung Krimea, yang direbut dan dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014, akan menyebabkan ratusan ribu korban. ***

 

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x