Dua WNI Terciduk Satgas COVID Beijing , Dikirim ke Pusat Karantina Terpadu Selama 10 Hari

- 23 Mei 2022, 11:56 WIB
Ambulans Satgas COVID-19 Kota Beijing, China, menjemput warga yang tinggal di salah satu apartemen di Distrik Shunyi pada 13 Mei 2022 untuk dibawa ke pusat karantina terpadu
Ambulans Satgas COVID-19 Kota Beijing, China, menjemput warga yang tinggal di salah satu apartemen di Distrik Shunyi pada 13 Mei 2022 untuk dibawa ke pusat karantina terpadu /

SABACIREBON – Dari sekitar 5000 warga di Beijing yang dikirim ke pusat karantina terpadu, dua diantaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

Ke dua WNI yang terciduk masuk pusat karantina terpadu selama 10 hari itu, Gandhi Priambodo (47) dan istrinya, yang tinggal di Distrik Shunyi.

Mereka terciduk pada Jumat 13 Mei 2022, dan baru berakhir  dan baru bisa keluar pusat karantina tanggal 23 Mei 2022

Baca Juga: Sekitar 5000 Warga Beijing China Dikirim ke Pusat Karantina, Menyusul Ditemukan 26 Kasus Baru


"Tiba-tiba saya ditelepon dan dijemput mobil ambulans untuk dibawa ke pusat karantina ini," katanya saat dihubungi ANTARA Beijing, Sabtu 21 Mei 2022.

Petugas kepolisian menginformasikan bahwa seorang tetangga apartemennya merupakan kontak dekat dari pasien positif COVID-19 yang baru pulang dari Beijing.

"Tamu yang berkunjung ke apartemen tetangga ini dinyatakan positif setelah pulang ke daerahnya. Padahal, saya sama sekali tidak bertemu dengan tamu itu, juga tetangga itu," tuturnya.

Baca Juga: Setidaknya 20 Rumah Bakar di Kampung Ikebo, Kimipugi dan Ekimanida Kab. Dogiyai Papua

Tahu-tahu dia bersama istri dan puluhan warga yang tinggal dalam satu lantai di apartemennya diciduk petugas lalu dibawa ke pusat karantina mandiri dengan menggunakan mobil ambulans dan menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari apartemennya.

Kompleks apartemen tersebut disegel sehingga tak seorang pun diperkenankan masuk, sedangkan penghuni apartemen tersebut dilarang keluar dan diwajibkan tes PCR setiap hari melalui mulut.

Baca Juga: Ya Ampun! Tutup Musim Manchester United Malah Kalah Lagi, Kali Ini Dipermalukan Crystal Palace 0-1

"Sepulang dari pusat karantina, kami masih diwajibkan karantina mandiri selama empat hari lagi di rumah," kata Gandhi, yang merupakan seorang pengusaha itu.

Ia mengaku puas dengan pelayanan gratis yang diberikan selama berada di pusat karantina berupa tiga kali makan menu halal, jaringan Wifi, televisi, dan fasilitas lain yang mirip hotel berbintang di pinggiran Kota Beijing itu.

Baca Juga: Tim Basket Putra Indonesia Torehkan Sejarah...
Setiap dua hari sekali dia dan penghuni pusat karantina diwajibkan melakukan tes PCR melalui hidung dan setiap hari melaporkan perkembangan suhu badan.

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x