SABACIREBON-Masa kelam itu kembali muncul, begitu informasi tentang terpilihnya "Bongbong" atau putra mantan Diktator Filipina Presiden Ferdinand Marcos menjadi Presiden Filipina.
Terpilihnya Bongbong atau Ferdinand Marcos Junior akan memutar memori ke masa-masa kelam Filipina dibawah Marcos. Puncak dari ingatan itu adalah ketika tokoh oposisi utama Filipina, Benigno Aquino ditembak mati begitu keluar dari pesawat sekembali dari pengasingannya di AS. Benigno pulang demi membawa harapan masyarakat Filipina yang menginginkan banyak perubahan.
Kemiskinan, pengangguran begitu merajelala di Filipinan di era Marcos dari tahun kejayaannya di 1973.
Ini puncak dari hari-hari lelah, masyarakat Filipina memperjuangkan kebebasan dan demokrasi atas kediktatoran keluarga ini dibawah naungan UU Darurat.
Tidak hanya sampai disana, Filipina terpuruk. Pemerintahannya disorot banyak negara. Apalagi Hak Azasi International.
Marcos memang mengontrol semuanya. Parlemen ia bekukan, Kepolisian dan Militer dibuat tidak berkutik karena dibawah kendalinya. Media dia belenggu. Tokoh opisisi disingkirkan. Malah banyak yang lenyap.
Baca Juga: Britney Spears Diminta Fansnya Hentikan Unggah Foto Tanpa Busana
Kejahatan muncul dimana-mana. Kemiskinan memuncak. Korupsi merajalela. Masyarakat Filipina hidup bagaikan drama yang strudaranya adalah Marcos. Produsernya, ia dengan klan keluarga Malacanang, istana Marcos yang terkenal.