PR CIREBON - Mark Zuckerberg yang telah diketahui luas sebagai pendiri Facebook belum lama ini membuat keputusan yang memancing kemarahan ratusan karyawannya. Bahkan, aksi protes para karyawan makin terlihat dengan mengajukan pengunduran diri terhadap perusahaan raksasa media sosial tersebut.
Keputusan kontroversi yang dibuat Mark adalah berkaitan dengan unggahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memicu amarah nasional.
Lebih detail, unggahan Trump yang juga muncul di Twitter merujuk pada protes AS yang sedang berlangsung terhadap rasisme dan kebrutalan polisi.
Baca Juga: 21 Ribu Ton Minyak Tumpah dalam Sungai Ambarnaya di Siberia, Rusia Tetapkan Status Darurat Arktik
Cuitan Trump dapat terlihat sebagai berikut:
"ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai." demikian bunyi cuitan yang diunggah pada
Menanggapi cuitan itu, pihak Twitter menandai cuitan Trump sebagai unggahan yang "mengarah pada kekerasan".
Baca Juga: Dian Sastro Semangati Lulusan Wisuda LDR 2020, Mahasiswa Akhir Dibikin Nangis Baca Unggahannya
Tak senada dengan Twitter, Facebook justru memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Bahkan, Facebook menilai jabatan Trump sedang membahas penggunaan kekuatan negara dan karena itu tidak melanggar kebijakannya.
Seperti yang diberitakan PR Depok dari Vox, keputusan yang diambil Mark ini sudah memunculkan kemarahan para karyawan Facebok. Tepatnya pada Sabtu, 6 Juni 2020 terlihat ratusan karyawan memprotes dengan beberapa karyawan awal menulis surat terbuka memohon perusahaan untuk membalikkan keputusan.