Ingin Tambah Negara ke Daftar Undangan, Donald Trump Tunda KTT G7

- 31 Mei 2020, 17:18 WIB
DONALD Trump ancam akan tutup Twitter karena merasa platform tersebut dapat menjadi sensor politik di Amerika.*
DONALD Trump ancam akan tutup Twitter karena merasa platform tersebut dapat menjadi sensor politik di Amerika.* /AFP / Olivier DOULIERY

PIKIRAN RAKYAT - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia akan menunda pertemuan KTT G7 yang ia harapkan akan diadakan bulan depan sampai September dan memperluas daftar undangan termasuk Australia, Rusia, Korea Selatan dan India. .

Berbicara kepada wartawan di Air Force One saat kembali ke Washington dari Cape Canaveral di Florida, Trump mengatakan G7, yang mengelompokkan ekonomi paling maju di dunia, adalah 'kelompok negara yang sangat ketinggalan zaman' dalam format saat ini.

"Saya menunda itu karena saya tidak merasa bahwa sebagai G7 itu benar mewakili apa yang terjadi di dunia," kata Trump seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Tiongkok Umumkan 33 Daftar Hewan yang Bisa Dikonsumsi, Anjing Tak Termasuk ke Dalamnya

Tidak jelas apakah keinginan Trump untuk mengundang negara-negara tambahan adalah tawaran untuk memperluas G7 secara permanen.

Pada beberapa kesempatan sebelumnya, ia menyarankan Rusia ditambahkan ke dalam daftar, mengingat apa yang ia sebut sebagai kepentingan strategis global Moskow.

Rusia diusir dari apa yang kemudian menjadi G8 pada 2014 ketika pendahulu Trump, Barack Obama, adalah presiden AS, setelah Moskow mencaplok wilayah Crimea dari Ukraina.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Kabar Pemerintah Tiongkok akan Serang Indonesia dengan Kirim 250 Tentara Merah?

Rusia masih memegang wilayah itu, dan berbagai pemerintah G7 telah menolak panggilan sebelumnya dari Trump untuk menerima kembali Moskow.

Juru bicara Gedung Putih Alyssa Farah mengatakan Trump ingin negara-negara untuk membahas Tiongkok di KTT.

Trump telah menyerang Beijing atas penanganan pandemi coronavirus, yang dimulai di Tiongkok.

Baca Juga: Saat Tantangan Penularan Covid-19 Tinggi, CEO Pfizer Klaim Vaksin Siap Akhir Oktober

Pada hari Jumat ia memerintahkan pemerintahannya untuk memulai proses mengakhiri perlakuan khusus AS untuk Hong Kong sebagai pembalasan atas keputusan Tiongkok untuk memberlakukan undang-undang keamanan baru pada mantan Koloni Inggris tersebut.

Keputusan untuk menunda KTT G7 adalah retret bagi Trump, yang telah berusaha untuk menjadi tuan rumah kelompok negara-negara industri utama di Washington sebagai demonstrasi bahwa Amerika Serikat kembali normal setelah epidemi virus coronavirus, yang telah menewaskan lebih dari 103.000 orang Amerika.

Trump telah membatalkan pertemuan G7 secara pribadi yang dijadwalkan untuk Maret ketika virus menyebar, tetapi baru-baru ini berusaha untuk menghidupkannya kembali.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Mendikbud Nadiem Makarim Putuskan Sekolah akan Dibuka Kembali pada Juli Nanti?

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendukung gagasan pertemuan langsung, menurut Gedung Putih, tetapi Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menolak untuk mendukungnya, dengan mengatakan ada terlalu banyak pertanyaan terkait kesehatan. Minggu ini, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia tidak bisa hadir.

Korea Selatan mengetahui undangan Trump dan akan membahas masalah ini dengan Amerika Serikat, kata seorang pejabat pemerintah di Seoul kepada Reuters, Minggu.

G7 mengelompokkan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang, Jerman, Italia dan Kanada, dan Uni Eropa juga hadir.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x