Diduga Ada Banyak Konspirasi di Balik Virus Corona, Peneliti Dalam Negeri Angkat Suara

- 30 Mei 2020, 10:15 WIB
ILUSTRASI covid-19 atau virus corona yang bermutasi.*
ILUSTRASI covid-19 atau virus corona yang bermutasi.* /AFP/

Seperti halnya yang dilakukan oleh Peneliti virus dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, dr. Rizalinda Syahril yang mengatakan bahwa belum ada bukti untuk hal ini.

"Saya dan peneliti lain sepakat belum ada bukti yang mendukung konspirasi tersbut. SAda beberapa video dan narasi di Whatsapp yang menyatakan kecurigaan pada conspiracy. Hal ini mungkin bisa terjadi, tapi kita tidak ada bukti," ujar Rizalinda dikutip dari Kantor Berita Antara. 

Sementara itu ia menjelaskan bahwa virus corona telah ada sejak tahun 1965.

Saat itu virus menginfeksi hewan mamalia dan juga burung dan memunculkan gejala enteritis pada sapi dan babi.

Baca Juga: Dianggap Jadi Mata-mata, Seekor Merpati Merah Muda Berkode Unik Ditangkap Kepolisian India

Gejala ini mencakup pendarahan, demam, muntah hingga keluarnya cairan seperti lendir dari rektum dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada ayam dan manusia.

"Virus menyebar ke berbagai wilayah, Amerika, Eropa, disebabkan transmisinya tidak bisa dihentikan akhirnya mengenai banyak daerah," ujatnya lagi.

Sementara itu untuk virus corona baru yang dinamai SARS-CoV-2 ini, kemungkinan mengalami evolusi sehingga jika virus ini bertahan melawan seleksi alam, maka justru akan menimbulkan penyakit.

Baca Juga: Cek Fakta: Pos TNI-Polri di Papua Dikabarkan Diserang KKB OPM hingga Amunisi Raib, Ini Faktanya

Maka dari itu banyaknya korban yang jatuh karena Covid-19 ini juga disebabkan karena masifnya transmisi dari satu orang ke orang lain.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x